Dalam pandangan Kiyosaki hal ini disebut dengan 'palsu', karena dolar mulai kehilangan nilainya dibanding emas.
Namun ini tidak hanya berlaku untuk Dollar AS saja, melainkan juga mata uang lainnya.
Sehingga tak mengherankan bahwa Kiyosaki telah berinvestasi selama bertahun-tahun di emas dan perak.
Kedua, menurut Kiyosaki bahwa daya beli dolar telah berkurang sejak 1996 hampir 95%.
Meski berkurang, tetapi Federal Reserve terus-terusan mencetak lebih banyak uang.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: jabarhits.com
Artikel Terkait
Kredit Perumahan Mandek, Menteri Keuangan Khawatirkan Daya Beli Masyarakat
Bursa Asia Anjlok: Penyebab, Dampak ke Indonesia, dan Prediksi ke Depan
Analisis IHSG Hari Ini: Proyeksi 8.150-8.350 Dipicu Data Ekonomi Q3 2025 & Rebalancing MSCI
Semangat Cokroaminoto & Program Koperasi Desa Merah Putih: Strategi Menkop Ferry Bangun Ekonomi Umat