Bantul (30/01/2024) - Sebanyak 5.000 dari 98.500 nasabah PNM Mekaar DIY hadir memadati Lapangan Keyongan Kidul, Sabdodadi, Bantul pada Selasa (30/01) guna mendengar arahan Presiden RI Joko Widodo dalam acara Silaturahmi Presiden RI dengan peserta program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar) binaan Permodalan Nasional Madani (PNM). Presiden Jokowi yang hadir bersama Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X ini menekankan, pentingnya PNM Mekaar untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga.
Presiden Jokowi menyebut, saat ini nasabah PNM Mekaar di seluruh Indonesia mencapai angka 15,2 juta. Artinya, program ini disambut dengan baik oleh para perempuan pelaku UMKM. Dengan masifnya keikutsertaan di PNM Mekaar ini, maka perempuan dipastikan bisa membuat UMKM naik kelas. Hal ini tentu juga harus didukung penuh oleh pemerintah daerah.
"PNM Mekaar berperan untuk menumbuhkan usaha masyarakat. Kalau yang mikro bisa menjadi kecil, yang kecil bisa menjadi menengah, yang menengah bisa menjadi besar. Tapi memang harus setahap demi setahap. Enggak bisa ujug-ujug langsung besar atau langsung jadi pengusaha menengah, enggak bisa. Saya mengalami semuanya,” jelas Presiden Jokowi.
Presiden RI tersebut menyampaikan apresiasinya atas pertumbuhan PNM Mekaar yang telah berdiri sejak tahun 2015. Pada periode tahun tersebut, pinjaman mencapai total Rp800 miliar, dan saat ini sudah mencapai Rp237 triliun. Pada awal peminjaman, nasabah meminjam minimal Rp2.000.000,00, kemudian naik menjadi Rp4.000.000,000 lalu Rp8.000.000,00. Presiden Jokowi mempersilakan saja, namun tetap harus disiplin dalam hal cicilan. Komitmen harus terus di pegang.
Semangat kerja keras menjadi bagian yang menarik bagi Presiden Jokowi. Semangat kerja keras ini dibuktikan dengan kredit macet yang sangat kecil, hanya di kisaran angka 0,5% saja. Angka ini membanggakan, karena pada dunia perbankan sendiri, rata-rata terjadi kredit macet sebesar 3%. “Ini artinya ibu-ibu disiplin karena semangat kerja keras untuk menghasilkan produk apapun. Ini yang saya senang. Kalau sudah masuk ke perbankan, wajib kedisiplinan,” ungkapnya.
Usaha menurut Presiden Jokowi memang dilakukan tahap demi tahap. Bahkan bukan tidak mungkin akan bisa menyentuh pasar ekspor. Ia berpesan, pengusaha tidak boleh menyerah, dan akan bisa naik kelas, serta tidak boleh pesimis. Para wanita pelaku usaha ini dipercaya penuh oleh PNM Mekaar untuk mengembangkan ekonomi melalui pinjaman modal yang tidak kecil.
“Saya melihat semangat kerja keras ibu-ibu itu sangat bagus sekali, kelihatan. Jangan nglokro ya. Nggak boleh yang namanya pengusaha itu nglokro. Setuju nggih? Semangat. Persoalan apapun. Bantu tingkatkan ekonomi keluarga, tingkatkan PDB ekonomi nasional. Ibu-ibu berperan pada pertumbuhan ekonomi nasional kita,” tutup Presiden RI.
Artikel Terkait
Kredit Perumahan Mandek, Menteri Keuangan Khawatirkan Daya Beli Masyarakat
Bursa Asia Anjlok: Penyebab, Dampak ke Indonesia, dan Prediksi ke Depan
Analisis IHSG Hari Ini: Proyeksi 8.150-8.350 Dipicu Data Ekonomi Q3 2025 & Rebalancing MSCI
Semangat Cokroaminoto & Program Koperasi Desa Merah Putih: Strategi Menkop Ferry Bangun Ekonomi Umat