Secara kasar, Indonesia membutuhkan tambahan sekitar 600.000 talenta digital baru setiap tahun. Namun, berdasarkan catatan kementerian Komunikasi dan Informasi, kemampuan Indonesia menghasilkan talenta digital baru saat ini masih di kisaran 100.000 hingga 200.000 talenta per tahun.
"Penghargaan ini memotivasi kami untuk terus mendorong percepatan transformasi ekonomi digital di Indonesia," ungkapnya.
Ia mengaku merasa terhormat meraih penghargaan Kemendikbudristek atas komitmen perusahaannya meningkatkan kualitas SDM di bidang kompetensi digital.
Disebutkan, laporan e-Conomy SEA 2023 memperkirakan ekonomi digital Indonesia akan mencapai Gross Merchandise Value (GMV) US$ 110 miliar pada tahun 2025. Potensi pertumbuhan ini, kata dia, harus didukung ketersediaan SDM berdaya saing tinggi.
"Traveloka sebagai platform travel berbasis teknologi berkomitmen untuk turut ambil bagian dalam tugas besar meningkatkan kompetensi digital SDM Indonesia," ujarnya.
Selain program MSIB, Traveloka juga berperan sebagai salah satu Founding Partner pada program Bangkit, program persiapan karier yang bertujuan menghasilkan talenta digital untuk perusahaan teknologi dan rintisan Indonesia, yang didukung penuh oleh Google, Traveloka, GoTo, dan Kemendikbudristek RI.
Melalui program Bangkit, Traveloka berkontribusi pada kegiatan sukarela, bimbingan, hingga sesi berbagi yang sangat menarik. Hingga akhir November 2023, Traveloka telah menyelesaikan total 78 sesi dari target 100 sesi mentoring dengan 23 orang kontributor.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: jakarta.suaramerdeka.com
Artikel Terkait
Kredit Perumahan Mandek, Menteri Keuangan Khawatirkan Daya Beli Masyarakat
Bursa Asia Anjlok: Penyebab, Dampak ke Indonesia, dan Prediksi ke Depan
Analisis IHSG Hari Ini: Proyeksi 8.150-8.350 Dipicu Data Ekonomi Q3 2025 & Rebalancing MSCI
Semangat Cokroaminoto & Program Koperasi Desa Merah Putih: Strategi Menkop Ferry Bangun Ekonomi Umat