Utamanya beras stabilisasi pasokan harga pangan yang saat operasi pasar dibanderol Rp 51 ribu per kemasan 5 kilogram (kg) atau setara Rp 10.200 per kg. ’’Jadi fungsinya sama untuk pengendalian harga,’’ sebutnya.
Di samping itu, upaya pengendalian harga pangan juga dilakukan di Pracangan TPID. Di toko yang tersebar lima titik ini juga menyediakan barang non-bulog. Di antaranya komoditas bawang merah dan bawang putih yang telah diberikan subsidi transportasi.
’’Dan di Pracanagan TPID ini tiap hari buka. Ada yang ada di koperasi maupun di kantor kelurahan,’’ pungkasnya. (ram/fen)
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: radarmojokerto.jawapos.com
Artikel Terkait
Kredit Perumahan Mandek, Menteri Keuangan Khawatirkan Daya Beli Masyarakat
Bursa Asia Anjlok: Penyebab, Dampak ke Indonesia, dan Prediksi ke Depan
Analisis IHSG Hari Ini: Proyeksi 8.150-8.350 Dipicu Data Ekonomi Q3 2025 & Rebalancing MSCI
Semangat Cokroaminoto & Program Koperasi Desa Merah Putih: Strategi Menkop Ferry Bangun Ekonomi Umat