Analisis Pasar dan Respons Perusahaan Minyak
Menurut analis PVM Tamas Varga, pasar memandang kesepakatan ini lebih sebagai penurunan ketegangan daripada perubahan struktural dalam hubungan bilateral. Di sisi lain, perusahaan energi raksasa Shell (SHEL.L) dan TotalEnergies (TTEF.PA) mencatat penurunan laba kuartalan masing-masing sebesar 10% dan 2%, terdampak harga minyak yang lebih rendah.
Dukungan Kebijakan The Fed dan Bank Sentral Global
Federal Reserve turut mendukung prospek ekonomi dengan memangkas suku bunga pada Rabu lalu, sesuai ekspektasi pasar. Kebijakan ini dapat mengurangi biaya pinjaman konsumen dan mendorong pertumbuhan ekonomi serta permintaan minyak. Sementara Bank Sentral Eropa dan Bank Jepang mempertahankan suku bunga tetap.
Tantangan Pasokan dan Pertemuan OPEC
Harga minyak menghadapi tekanan kelebihan pasokan dengan produksi minyak mentah AS mencapai rekor 13,6 juta barel per hari. Investor menantikan pertemuan OPEC pada 2 November yang diperkirakan akan mengumumkan kenaikan pasokan sebesar 137.000 bph untuk Desember. Kedua acuan minyak mentah berada di jalur penurunan sekitar 3% pada Oktober, menandai bulan ketiga berturut-turut mengalami penurunan.
Artikel Terkait
Kredit Perumahan Mandek, Menteri Keuangan Khawatirkan Daya Beli Masyarakat
Bursa Asia Anjlok: Penyebab, Dampak ke Indonesia, dan Prediksi ke Depan
Analisis IHSG Hari Ini: Proyeksi 8.150-8.350 Dipicu Data Ekonomi Q3 2025 & Rebalancing MSCI
Semangat Cokroaminoto & Program Koperasi Desa Merah Putih: Strategi Menkop Ferry Bangun Ekonomi Umat