PARADAPOS.COM - Imam Besar Umat Islam Habib Rizieq Shihab angkat bicara terkait pidato Presiden Prabowo Subianto dalam pidatonya “hidup Jokowi” selain itu mengungkapkan keberhasilannya karena mantan Presiden RI ke 7, hal tersebut disampaikan pada saat acara puncak Hari Ulang Tahun (HUT) ke-17 Gerindra di Sentul City International Convention Center pada Sabtu, (15/2/2025).
Sikap Imam Besar Habib Rizieq Shihab disampaikan di akun YouTube Pecinta Ulama “Habib Rizieq Berpesan Ini Kepada Prabowo Yang Teriak “Hidup Jokowi” (23/2/2025)
“Saya sudah sampaikan melalui orang-orang dekat Presiden. Kalau bapak Presiden mau dihormati Habaib, mau dihormati ulama, mau dihormati umat Islam, mau dibantu, didukung, mau dijaga, mau dibela maka bersihkan kabinet Merah Putih dari orang-orang bermasalah, Takbir… Takbir,” kata Habib Rezieq dihadapan jamaah.
“Orang-orang yang sudah sudah terkena korupsi jangan diangkat masuk kabinet. Orang yang melanggar HAM jangan dimasukkan ke dalam kabinet. Orang-orang yang bermasalah terlibat pembunuhan ngga boleh dimasukka ke dalam kabinet,” imbuhnya.
“Kita ngga diam, saya pantau terus saudara-saudara,” ia menambahkan.
Habib Rizieq ungkapkan rasa sedih saat rakyat teriak adili sementara disambut teriakan hidup.
“Saya cuma sedih orang dimana-mana teriak adili maling, eh ada yang teriak hidup maling. Kacau tidak? Kacau tidak?. Orang lagi teriak adili penglhianat, eh dia teriak hidup pengkhianat. Kacau tidak? Kacau tidak? Orang lagi teriak dimana-mana lagi teriak pendusta, eh dia teriak pendusta. Kacau tidak nih? Kacau tidak?” kata Habib Rizieq.
Sirna Harapan
“Bagaimana kita punya harapan saudara-saudara. Harapan kita sirna kalau melihat orang-orang macam ini. Yang namanya penipu, pendusta, pembohong, koruptor, diktator begitu juga terlibat dalam pembunuhan. Ngga sampai disitu, Saudara. Penjahat, pengkhianat haram untuk kita dukung dan lindungi,” kata HRS.
“Jadi kalau dikatakan hidup maling, berarti kita dukung maling, kalau hidup pengkhianat berarti kita dukung pengkhianat. Kalau maling, penipu, pembohong bukan hadup! tapi adili! Hukum mereka. Sholli ‘Alan Nabi,” tukasnya.
Artikel Terkait
KPK Wajib Periksa Jokowi dan Luhut Terkait Kasus Korupsi Proyek Whoosh, Ini Alasannya
Update Kasus Ijazah Jokowi: Gelar Perkara Segera Digelar, Satu Terlapor Belum Diperiksa
KPK Didorong Periksa Jokowi & Luhut di Kasus Whoosh, Begini Kata Pakar Hukum
Halim Kalla Belum Ditahan, Ini Kronologi Lengkap Kasus Korupsi PLTU Kalbar yang Rugikan Negara Rp 1,2 Triliun