PARADAPOS.COM - Dalam gelaran Sound of Justice 2025, Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta mencuri perhatian dengan meluncurkan Museum Koruptor Indonesia, sebuah pameran inovatif yang menjadi yang pertama di Indonesia.
Dibuka pada 19 Juni 2025, museum ini tidak hanya menyajikan sejarah, tetapi juga mengungkap fakta kelam tentang korupsi yang telah merugikan negara triliunan rupiah.
Pameran yang Mengguncang Hati dan Pikiran
Berbeda dari museum pada umumnya, Museum Koruptor Indonesia menghadirkan galeri visual interaktif, data kronologis kasus korupsi, dan profil para pelaku yang pernah menjadi tokoh penting di Indonesia.
Nama-nama besar seperti Johny G. Plate (mantan Menkominfo, terlibat korupsi proyek BTS), Harvey Moeis (skandal korupsi nikel), dan Zarof Ricar (dijuluki "mafia peradilan") dipajang lengkap dengan modus operandi dan dampak kerugian negara yang mereka sebabkan.
“Pameran ini seperti tamparan kolektif. Melihat wajah-wajah koruptor yang dulu dielu-elukan, sekarang jadi katalog dosa negara,” tulis akun X @NayDonuts, mencerminkan sentimen pengunjung yang terkejut dan geram.
Salah satu unggahan lain menyebut, “Nama Zarof Ricar paling nyolok. Terima suap biar hukuman ringan. Hukum ternyata soal harga, bukan keadilan.”
Lebih dari Sekadar Pameran, Ini Ruang Kesadaran
Museum Koruptor Indonesia bukan sekadar galeri, melainkan ruang edukasi dan refleksi yang mengajak masyarakat memahami bahaya korupsi.
UGM, bekerja sama dengan Kejaksaan Agung melalui program Jaksapedia, ingin menunjukkan bahwa ancaman terbesar bangsa sering kali datang dari dalam, dari “kejahatan berdasi” yang mengkhianati rakyat.
“Korupsi bukan cuma pelanggaran hukum, tapi pengkhianatan terhadap masa depan negara,” ujar salah satu panitia acara.
Pameran ini dirancang untuk membangun kesadaran hukum, terutama di kalangan mahasiswa, melalui pendekatan yang interaktif dan menggugah emosi.
Sorotan Publik dan Reaksi Warganet
Sejak dibuka, booth Museum Koruptor menjadi yang paling ramai dikunjungi di acara Sound of Justice.
Pengunjung, mulai dari mahasiswa hingga masyarakat umum, meninggalkan pameran dengan perasaan campur aduk: marah, sedih, dan tersentak.
Warganet di platform X juga ramai membahas pameran ini.
“Keren banget! Edukasi hukum bisa sekece ini. Semoga Museum Koruptor keliling ke kampus-kampus lain,” tulis @ch_chotimah2.
Artikel Terkait
KPK Didesak Tetapkan Tersangka Kasus Korupsi Proyek Kereta Cepat Whoosh, Diduga Rugikan Negara
Skema Jatah Preman Riau: Gubernur Jadi Pengusaha Proyek untuk Balik Modal Politik
OTT KPK di Ponorogo: Bupati Sugiri Sancoko, Sekda, Dirut RSUD, dan Adik Kandung Diamankan
Bupati Ponorogo Ditangkap KPK: Kronologi Lengkap OTT hingga Penggeledahan