Oleh karena itu, Abdullah Alkatiri mengatakan pihaknya telah melayangkan surat kepada DPR untuk mengajukan audensi dan berharap agar DPR dapat memproses hal tersebut.
"Sampai saat ini kami belum bisa terima hasil gelar itu. Oleh sebab itu, kami sorenya membuat surat untuk kita ajukan ke DPR RI khususnya Komisi 3 yaitu untuk RDP atau audensi untuk kami minta digelar ini di DPR RI.
Jadi kami menunggu dari DPR untuk mengundang kami untuk ditemukan dengan para pihak yang berhubungan," beber Abdullah Alkatiri.
Selain itu, dokter Tifa pun menyayangkan sikap yang diambil oleh pihak Jokowi karena melaporkan dirinya dan tokoh lainnya sebagai seorang peneliti.
Pemilik nama asli Tifauzia Tyassuma tersebut menilai seharusnya para peneliti mendapatkan perlindungan, bukan dikriminalisasi.
"Apa yang kami lakukan ini bukan sebuah pidana, sebuah tindakan pidana, yang kami lakukan ini benar-benar dalam kaidah ilmiah.
Makanya ini kami juga sampaikan advokasi kepada para stakeholder di Indonesia bahkan di dunia, bahwa apa yang kami lakukan ini harus dilindungi, bukan malah dikriminalisasi, bukan malah dipersekusi.
Ya, seperti itu yang terjadi sampai dengan taraf di mana kami dinaikkan status penyelidikan menjadi penyidikan gitu," tutur dokter Tifa.
Dokter Tifa mengatakan jika seharusnya masyarakat Indonesia yang marah lantaran pemimpinnya memalsukan dokumen penting.
"Para saintis yang kemudian melakukan penelitian secara sah dengan metodologi-metodologi sahih malah kemudian dikriminalisasi.
Bukankah seharusnya sebaliknya warga negara Indonesia yang merasa dibohongi justru yang melakukan laporan kepada yang bersangkutan yang telah memalsukan dokumen ijazahnya," sambung dokter Tifa.
Lebih lanjut, dokter Tifa meminta kepada para alumni Universitas Gadjah Mada (UGM) untuk saling membantu.
"Maka kami juga meminta kepada para alumni Universitas Gadjah Mada, ayo kita bersama-sama menegakkan kebenaran ini.
Karena kita semua sebagai akademisi, sebagai orang memiliki gelar kesarjanaan itu punya kewajiban secara moral dan etika untuk bersama-sama menegakkan kebenaran," pungkasnya.
[VIDEO]
Sumber: Suara
Artikel Terkait
KPK Diduga Ciut ke Bobby Nasution, Terikat Janji Politik dengan Jokowi?
Kejagung Geledah Ditjen Bea Cukai, Buktikan Pejabat Ini Berbohong ke Publik!
Siapa yang Berhak Tentukan Tersangka Korupsi Kuota Haji Rp 1 Triliun?
Marcella Santoso Didakwa Cuci Uang Rp 52,5 M, Tak Hanya Suap Tapi Terkait Vonis Lepas Ekspor CPO