KPK Diingatkan untuk Tidak Tebang Pilih
KAMAK mengingatkan agar pemberantasan korupsi tidak berhenti pada pelaku level teknis. Azmi menambahkan bahwa publik menanti keseriusan KPK dalam mengungkap kasus ini secara utuh dan tanpa pandang bulu.
"Jangan ada kesan tebang pilih. KPK harus berani memanggil Bobby Nasution bila memang ditemukan indikasi keterlibatan atau pembiaran," jelas Azmi. KAMAK berjanji akan terus mengawal kasus ini hingga tuntas dan mendorong masyarakat sipil untuk turut mengawasi langkah KPK.
Dugaan Keterikatan Janji dengan Jokowi
KAMAK menduga sikap hati-hati KPK dalam menyentuh Bobby Nasution tidak lepas dari keterikatan janji dengan Presiden Jokowi. Dugaan ini muncul mengingat seluruh pimpinan KPK saat ini adalah orang-orang pilihan Jokowi. Saat dipilih, mereka diyakini telah berjanji untuk tidak menyentuh keluarga Jokowi dalam berbagai kasus korupsi.
Faktor lain adalah komposisi pimpinan dan ketua tim penyidik KPK yang berasal dari kepolisian. Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, yang karirnya melonjak berkat dukungan Jokowi, dianggap turut melindungi keluarga presiden. Janji-janji inilah yang diduga membuat KPK tak berkutik menghadapi kasus korupsi yang melibatkan keluarga Jokowi, meski bukti dan saksi dinilai kuat.
Sumber: Monitor Indonesia
Artikel Terkait
Polda Jabar Profiling Adimas Firdaus Resbob, Terkait Ujaran Kebencian ke Suku Sunda yang Viral
Wagub Jabar Minta Polisi Tangkap Adimas Firdaus, Pemilik Akun Resbob Penghina Suku Sunda
Bupati Lamteng Ardito Wijaya Goda Wartawati Usai Jadi Tersangka KPK: Kronologi & Daftar 5 Tersangka
Aliran Dana Ratusan Juta ke Bareskrim Polri Terungkap di Sidang Suap CPO