KPK Diingatkan untuk Tidak Tebang Pilih
KAMAK mengingatkan agar pemberantasan korupsi tidak berhenti pada pelaku level teknis. Azmi menambahkan bahwa publik menanti keseriusan KPK dalam mengungkap kasus ini secara utuh dan tanpa pandang bulu.
"Jangan ada kesan tebang pilih. KPK harus berani memanggil Bobby Nasution bila memang ditemukan indikasi keterlibatan atau pembiaran," jelas Azmi. KAMAK berjanji akan terus mengawal kasus ini hingga tuntas dan mendorong masyarakat sipil untuk turut mengawasi langkah KPK.
Dugaan Keterikatan Janji dengan Jokowi
KAMAK menduga sikap hati-hati KPK dalam menyentuh Bobby Nasution tidak lepas dari keterikatan janji dengan Presiden Jokowi. Dugaan ini muncul mengingat seluruh pimpinan KPK saat ini adalah orang-orang pilihan Jokowi. Saat dipilih, mereka diyakini telah berjanji untuk tidak menyentuh keluarga Jokowi dalam berbagai kasus korupsi.
Faktor lain adalah komposisi pimpinan dan ketua tim penyidik KPK yang berasal dari kepolisian. Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, yang karirnya melonjak berkat dukungan Jokowi, dianggap turut melindungi keluarga presiden. Janji-janji inilah yang diduga membuat KPK tak berkutik menghadapi kasus korupsi yang melibatkan keluarga Jokowi, meski bukti dan saksi dinilai kuat.
Sumber: Monitor Indonesia
Artikel Terkait
Kejagung Geledah Ditjen Bea Cukai, Buktikan Pejabat Ini Berbohong ke Publik!
Siapa yang Berhak Tentukan Tersangka Korupsi Kuota Haji Rp 1 Triliun?
Marcella Santoso Didakwa Cuci Uang Rp 52,5 M, Tak Hanya Suap Tapi Terkait Vonis Lepas Ekspor CPO
Polri Hanya Beri Sanksi Etik ke 4 Personelnya yang Terlibat Penyelundupan Narkoba, Kok Bisa?