PARADAPOS.COM - Ketegangan di Timur Tengah antara Iran dan Israel terus memanas, dan kekhawatiran akan eskalasi konflik hingga ke penggunaan senjata nuklir semakin nyata.
Lalu, apa yang akan terjadi jika kedua negara ini benar-benar bertempur dengan senjata pemusnah massal tersebut?
Iran vs Israel: Siapa yang Memiliki Senjata Nuklir?
Israel dipercaya memiliki sekitar 90 hulu ledak nuklir, meski tidak pernah secara resmi mengakui atau menyangkal kepemilikannya.
Sementara Iran, meski belum memiliki senjata nuklir, terus memperkaya uranium—yang bisa digunakan untuk membuat bom atom.
"Jika Iran mengembangkan senjata nuklir, itu akan mengubah keseimbangan kekuatan di Timur Tengah secara dramatis," kata Dr. Emily B. Landau, pakar non-proliferasi nuklir dari Institute for National Security Studies (INSS), Tel Aviv, dalam sebuah wawancara 15 Juni 2024.
Korban Massal dan Kehancuran Kota
Jika perang nuklir terjadi, dampak langsungnya akan mengerikan. Sebuah laporan dari Federation of American Scientists (FAS) pada 2023 memperkirakan, ledakan nuklir di Tel Aviv atau Teheran bisa membunuh lebih dari 1 juta orang dalam hitungan detik, dengan jutaan lainnya terluka akibat radiasi dan gelombang kejut.
"Satu bom nuklir berdaya ledak 100 kiloton (sekitar 5x lebih kuat dari bom Hiroshima) yang dijatuhkan di pusat kota dapat menghancurkan seluruh wilayah metropolitan," jelas John Carl Baker, analis pertahanan dari RAND Corporation, 20 Juni 2024.
Krisis Ekonomi dan Kelaparan Dunia
Perang nuklir tidak hanya akan menghancurkan Timur Tengah, tetapi juga memicu krisis global. Berikut beberapa efek domino yang mungkin terjadi:
Gangguan Pasokan Minyak Dunia – Konflik di Teluk Persia akan menghentikan 30% pasokan minyak global, memicu lonjakan harga hingga $200 per barel.
Krisis Pangan – Debu nuklir dapat menghalangi sinar matahari, mengurangi panen global dan memicu kelaparan massal.
Resesi Ekonomi – Pasar saham dunia bisa kolaps, mirip krisis 2008 tetapi dengan skala lebih parah.
"Perang nuklir regional sekalipun dapat menyebabkan ‘musim dingin nuklir’ yang merusak iklim dunia selama satu dekade," ungkap Prof. Alan Robock, ahli iklim dari Rutgers University, dalam studi Nature (2022).
Respons Negara-Negara Lain
Jika Iran dan Israel saling serang nuklir, negara-negara besar seperti AS, Rusia, dan China kemungkinan akan terlibat.
AS telah berjanji membela Israel, sementara Rusia dan China mungkin mengambil sisi Iran.
"Kami tidak akan tinggal diam jika sekutu kami (Israel) diserang dengan senjata pemusnah massal," tegas Jake Sullivan, Penasihat Keamanan Nasional AS, dalam konferensi pers 18 Juni 2024.
Apakah Dunia Siap Menghadapi Bencana Ini?
Sayangnya, tidak ada skenario di mana perang nuklir berakhir dengan baik. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan bahwa tidak ada sistem kesehatan di dunia yang mampu menangani korban perang nuklir.
"Ini bukan hanya tentang siapa yang menang atau kalah, tapi tentang apakah umat manusia bisa bertahan," kata Dr. Ira Helfand, koordinator International Physicians for the Prevention of Nuclear War (IPPNW), 10 Juni 2024.
Diketahui, perang pecah pada 13 Juni ketika Israel melancarkan serangan udara ke sejumlah lokasi di Iran, termasuk fasilitas militer dan nuklir, yang kemudian mendorong Tehran untuk meluncurkan serangan balasan.
Pihak berwenang Israel menyatakan bahwa sedikitnya 25 orang tewas dan ratusan lainnya terluka akibat serangan rudal Iran sejak saat itu.
Sementara itu, menurut laporan media Iran, sebanyak 639 orang tewas dan lebih dari 1.300 lainnya terluka akibat serangan Israel.
Sumber: Suara
Artikel Terkait
Pidato Donald Trump Setelah AS Mengebom Iran, Sombong Banget!
Cak Nun Sudah Ternyata Sudah Prediksi Iran Diserang Israel dan Amerika Sejak 2012, Ini Buktinya?
Super Canggih! Mengenal B2 Spirit, Pesawat Bomber Siluman Milik AS Diduga Targetkan Situs Nuklir Iran
Gawat! Amerika Serikat Gempur Situs Nuklir Iran, Bumi di Ambang Perang Dunia Ketiga?