PSI dan Misteri Kegagalan Meski Bawa Nama Jokowi, Siapa yang Bodoh?
Partai Solidaritas Indonesia (PSI) secara terbuka mengakui bahwa sosok Joko Widodo atau Jokowi selalu menjadi panutan utama bagi para pengurus dan kader partai. Figur Presiden ke-7 Indonesia ini kerap dijadikan simbol dalam setiap aktivitas dan strategi politik mereka.
Namun, strategi mengandalkan nama besar Jokowi sebagai 'ikon' dalam dua kali pemilu berturut-tururut ternyata belum mampu mengantarkan PSI menjadi partai papan atas dan lolos ke parlemen. Fakta ini membuat jajaran partai, termasuk Ketua Harian PSI Ahmad Ali, merasa heran.
Keheranan PSI: Jual Nama Jokowi Tapi Tak Lolos
Ahmad Ali secara terbuka mempertanyakan mengapa PSI gagal menembus Senayan meski telah membawa-bawa nama Jokowi, sementara partai lain yang melakukan hal serupa justru berhasil.
"11 tahun, dua kali pemilu kita tidak lolos. Karena kenapa? Kita selalu membawa-bawa... dua kali kita ikut pemilu, menjual nama Pak Jokowi. Dua kali kita ikut pemilu, memasang foto Pak Jokowi," ujar Ali dalam Rakorwil PSI Se-Sultra di Kendari, Jumat (21/11/2025).
Dia kemudian melanjutkan dengan pertanyaan retoris, "Tapi, partai-partai lain, yang membawa Pak Jokowi, semua lolos, hanya PSI yang tidak lolos. Siapa yang bodoh, kita atau mereka, atau partai-partai lain? Siapa?"
Jokowi adalah Emas bagi PSI
Ali dengan tegas menyatakan bahwa PSI tidak ada apa-apanya tanpa Jokowi. Sejarah panjang partai ini, menurutnya, tak bisa dipisahkan dari sosok mantan Wali Kota Solo tersebut.
"Ini emas, ini adalah contoh hidup bagi para politisi. Dan kita mau dari Partai Solidaritas Indonesia, akan lahir Jokowi-Jokowi muda, paling tidak di Sulawesi Tenggara," tegas Ali. Dia meyakini PSI mampu melahirkan politisi muda yang berasal dari akar rumput, persis seperti jejak politik Jokowi.
Artikel Terkait
Pemakzulan Gus Yahya? Kronologi Lengkap Kontroversi Israel hingga Surat PBNU
Misteri Kematian Dosen Untag Semarang: Fakta Hubungan dengan AKBP Basuki dan Peringatan Rekan
KPK Tegaskan Uang Rp 300 Miliar ke Taspen Bukan Pinjaman Bank, Tapi Hasil Rampasan Korupsi
John Micklethwait Bloomberg Sebut Joko Wikodo, Salah Ucap Nama Jokowi