Pilu Evakuasi Jenazah Korban Bencana Aceh, Petugas BPBD Tak Kuasa Menahan Tangis
Suara isak tangis pecah pelan di antara deru air yang masih mengalir deras di sela-sela puing rumah di wilayah terdampak bencana Aceh. Seorang anggota Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menundukkan kepala, kedua tangannya bergetar menahan beban kenyataan pahit yang dihadapi sejak subuh.
Di hadapannya, beberapa kantong jenazah masih tergeletak. Ada yang baru ditemukan, ada pula yang sejak kemarin belum tersentuh penanganan lanjutan karena akses yang sangat sulit. "Kami mohon maaf, kami berusaha secepat mungkin," ujar salah seorang petugas dengan suara bergetar.
Medan Evakuasi yang Ekstrem dan Penuh Tantangan
Bencana ini tidak hanya meninggalkan kerusakan fisik, tetapi juga luka batin bagi para petugas yang bekerja hampir tanpa jeda. Mereka harus berjuang di antara lumpur setinggi lutut, jembatan runtuh, dan akses ke beberapa dusun yang terputus total.
Tim BPBD harus terus memetakan ulang rute evakuasi setiap beberapa jam karena kondisi medan berubah seiring arus air yang belum surut. Dalam situasi ini, penanganan jenazah yang jumlahnya terus bertambah menjadi beban mental tersendiri bagi para relawan.
Artikel Terkait
Reuni 212 2025 di Monas: Jadwal, Tema Doa, dan Daftar Tokoh yang Hadir
Banjir Bandang Pidie Jaya: Tumpukan Kayu Gelondongan dari Perambahan Hutan Serang Permukiman Warga
Trump Derangement Syndrome di FBI: Dampak, Krisis Hukum & Analisis Lengkap
Update Banjir Bandang Padang Panjang: 5 Jenazah Ditemukan, Total Korban 35 Orang