Jokowi mengatakan jika dirinya bukan manusia yang sempurna selama 10 tahun memimpin Indonesia.
"Saya dan Kiai Haji Ma'ruf Amin ingin memohon maaf yang sedalam-dalamnya atas segala salah dan khilaf selama ini. Khususnya selama kami berdua menjalankan amanah sebagai Presiden Republik Indonesia dan sebagai Wakil Presiden Republik Indonesia," kata Jokowi di acara Zikir dan Doa Kebangsaan jelang HUT ke-79 RI di Halaman Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Kamis (1/8/2024).
Lebih lanjut, dia mengaku bahwa sepanjang 10 tahun memimpin bersama dengan Jusuf Kalla dan Ma’ruf Amin dirinya menyadari tidak dapat menyenangkan semua pihak.
Menurutnya, tidak hanya dalam konteks memimpin, tetapi dalam menjalani hidup tidak ada manusia yang sempurna.
"Kami juga tidak mungkin dapat memenuhi harapan semua pihak. Saya tidak sempurna, saya manusia biasa, kesempurnaan itu hanya milik Allah SWT. Hanya milik Allah, kerajaan langit dan bumi serta apa pun yang ada di dalamnya, Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu," tuturnya.
Jokowi meminta maaf setelah banyak mendapat kritikan dari masyarakat RI atas segala manuvernya.
Mulai dari menaikkan pajak, wacana Tapera, membangun IKN yang sepi investor, kemudian juga belum berhasilnya menangani pelanggaran HAM berat.
Dan yang paling menjadi pembicaraan belakangan ini adalah pelemahan demokrasi. Jokowi dianggap sudah menggunakan kekuasaannya untuk meloloskan Gibran hingga menjadi Wapres Terpilih bersama Prabowo Subianto.
Artikel Terkait
Gadis 16 Tahun di Blora Diduga Jadi Korban Salah Sasaran Polisi: Kronologi Lengkap & Dugaan Pelanggaran Prosedur
Kebakaran Terra Drone 2025: Kaitan Maut dengan Pemetaan Sawit Ilegal dan Bencana Sumatera
Visa Kartu Emas AS 2024: Biaya 1 Juta Dolar, Syarat, dan Kontroversi Imigrasi Berbayar
Kecelakaan Mobil MBG di SDN Kalibaru: BGN Tanggung Biaya Perawatan 21 Korban