Penyebab Polsek di Lombok Utara Diamuk Massa dan Dibakar: Pemuda Yang Biasa Jadi Imam Dituduh Curi HP Lalu Gantung Diri

- Selasa, 18 Maret 2025 | 06:20 WIB
Penyebab Polsek di Lombok Utara Diamuk Massa dan Dibakar: Pemuda Yang Biasa Jadi Imam Dituduh Curi HP Lalu Gantung Diri

PARADAPOS.COM - Puluhan massa melampiaskan kemarahan mereka dengan mendatangi Polsek Kayangan di Lombok Utara, pukul 18.20 Wita, Senin, 17 Maret 2025. 


Sesaat sebelum salat tarawih, warga sudah berkumpul di depan Polsek Kayangan mencari penyidik yang mengintrogasi seorang warga atas dugaan kasus pencurian HP.


Tidak berselang lama, secara spontan massa berteriak dan menyulut emosi semakin berkobar. Warga melempar kaca dan pintu Polsek dengan batu dan kayu.


Tidak sampai di situ, massa melihat beberapa motor yang terparkir di halaman Polsek Kayangan dan langsung melakukan perusakan. Sepeda motor dibakar dan dihancurkan.


Dari video amatir warga terlihat empat unit sepeda motor rusak dan terbakar. Pintu dan jendela kantor polisi itu rusak.


Meskipun beberapa polisi terlihat menenangkan massa, namun aksi massa tak kunjung padam. 


Dari video yang beredar massa tidak melakukan penganiayaan terhadap polisi, namun pengrusakan dilakukan.


Polisi belum berani mengonfirmasi kejadian tersebut kepada media sesaat usai penyerangan.


“Belum berani (berstatment), kita masih di jalan,” kata Kasi Humas Polres Lombok Utara Ipda Made Wiryawan dihubungi melalui sambungan telepon.


Kabid Humas Polda NTB, Kombes Pol Mohammad Kholid juga enggan menjawab pertanyaan media. Baru beberapa jam pasca kejadian, dia membenarkan kejadian tersebut.


“Bapak Kapolda dan Kapolres ada di TKP untuk memastikan situasi kondusif,” kata Kombes Kholid.


Dia tidak dapat merinci motif penyerangan tersebut. “Terkait motifnya masih dilakukan pemeriksaan,” ujarnya. Pertanyaan lainnya tidak dijawab.


Meski belum ada laporan resmi polisi terkait kronologis peristiwa, kronologi telah berseliweran di media sosial. Bahkan rilis internal kepolisian beserta video dan foto beredar.


Kepala Desa (Kades) Sesait, Susianto membenarkan adanya insiden penyerangan tersebut. Namun dia mengatakan tidak mengetahui persis kronologis yang memicu penyerangan dilakukan.


“Kami hanya fasilitasi dan mendampingi. Penyerangan setelah magrib menjelang isya,” ujarnya.


Dari informasi yang media ini terima, penyerangan dipicu dugaan pencurian HP oleh seorang warga.


Saat itu seorang warga berinisial RW berbelanja di sebuah ritel modern dekat patung kuda Lombok Utara.


Ada dua versi kejadian. Versi pertama, RW mengambil HP kasir dan meletakan dalam kantong belanjaannya. 


Kemudian kasir melaporkan kasus tersebut ke Polsek Kayangan disertai bukti rekaman CCTV.


Halaman:

Komentar