Menteri Yang Satu Ini: Bukan Hanya Pembual, Akhlaknya Banyak Diprotes Rakyat!

- Rabu, 02 April 2025 | 02:55 WIB
Menteri Yang Satu Ini: Bukan Hanya Pembual, Akhlaknya Banyak Diprotes Rakyat!


Menteri Yang Satu Ini: 'Bukan Hanya Pembual, Akhlaknya Banyak Diprotes Rakyat!'


Oleh: Ali Syarief

Akademisi


Ketika seorang menteri berbicara lantang tentang kebijakan besar, masyarakat sering kali bertanya-tanya: apakah ini sekadar janji manis, atau benar-benar akan terwujud? 


Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait, baru-baru ini mengumumkan rencana pembangunan 70.000 rumah subsidi bagi guru, tenaga kesehatan, dan nelayan pada tahun ini. 


Program ini, menurutnya, merupakan arahan langsung dari Presiden Prabowo Subianto. 


Namun, melihat rekam jejak menteri yang satu ini, publik memiliki alasan kuat untuk meragukan klaim tersebut.


Janji Manis di Atas Kertas

Dalam pernyataannya, Maruarar—atau yang akrab disapa Ara—menyebutkan bahwa proyek ini telah mendapatkan dukungan penuh dari DPR RI dan Bank Indonesia (BI). 


Bahkan, BI telah meningkatkan insentif likuiditas makroprudensial (KLM) dari Rp 23 triliun menjadi sekitar Rp 80 triliun untuk sektor perumahan rakyat. 


Sumber pendanaan juga diklaim berasal dari BP Tapera dan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN), serta kemungkinan melibatkan bank swasta dan BUMN lainnya di masa depan.


Namun, masyarakat perlu mempertanyakan validitas pernyataan ini. Selama ini, program perumahan rakyat sering kali dijadikan alat politik untuk meraih simpati tanpa ada realisasi konkret di lapangan. 


Janji-janji serupa telah banyak beredar dari masa ke masa, tetapi angka backlog perumahan bagi masyarakat berpenghasilan rendah masih tinggi. Bagaimana kita bisa percaya bahwa program ini tidak akan bernasib sama?


Lebih mencengangkan lagi, baru dua bulan pemerintahan Prabowo berjalan, Ara sudah mengklaim berhasil membangun 40.000 unit rumah. Klaim ini tentu mengundang banyak tanda tanya. 


Bagaimana mungkin dalam waktu sesingkat itu, pembangunan bisa berjalan secepat kilat, sementara proyek perumahan di Indonesia biasanya terkendala birokrasi, pembebasan lahan, dan pendanaan yang berbelit?


Rekam Jejak yang Dipertanyakan

Selain soal kebijakan, akhlak dan etika Maruarar Sirait sebagai pejabat publik juga tak luput dari sorotan. 


Halaman:

Komentar