Program Pendidikan karakter di barak militer masih terus menjadi perhatian
khusus Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.
Program terbaru Dedi Mulyadi ini juga diperuntukkan bagi siswa-siswi
bermasalah tingkat SD, SMP, maupun SMA.
Selain itu, nantinya Dedi Mulyadi juga akan memperluas program untuk kelas
dewasa.
Sehingga anak-anak yang tawuran, atau mabuk-mabukan di jalanan akan
diringkus habis.
Rupanya tak berhenti pada masalah anak-anak saja, Dedi Mulyadi juga berniat
memperluas program ini untuk para pegawai Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa
Barat.
Dedi Mulyadi menegaskan, bahwa para pegawai Pemprov yang sering bolos, atau
tidak produktif, sehingga malas-malasan bekerja, bisa untuk segera dikirim
ke barak untuk mengikuti pelatihan.
“Termasuk pegawai juga bisa ini, ya, pegawai kirim ke sini,” sebut Dedi
Mulyadi, dikutip dari youtubenya, Selasa (6/5/25).
“Pegawai Pemprov yang malas-malas, yang tidak produktif, yang sering bolos
nanti ikut Pendidikan di sini,” sambungnya.
Selain itu, Dedi Mulyadi juga menyarankan agar siswa-siswi terbaik di Jawa
Barat bisa dikirim untuk mengikuti pelatihan kepemimpinan.
Tujuannya adalah agar mereka memiliki jiwa kepemimpinan yang terlatih, dan
mental yang kuat.
“Nanti habis ini udah selesai-selesai ini, nanti para ketua Osis Latihan di
sini,” ujar Dedi Mulyadi.
“Jadi nanti anak-anak terbaik yang pinter-pinter di sekolahnya kirim ke
sini, agar dapat ilmu kepemimpinan. Agar dia nanti jadi sainstek, jadi ahli
matematika, ahli fisika, sehingga punya dasar yang kuat,” tambahnya.
Dedi Mulyadi selalu menyempatkan waktu untuk mengunjungi setiap tempat yang
sudah dipilihnya menjadi tempat pelatihan Pendidikan karakter.
Dedi Mulyadi juga memastikan semua kondisi siswa-siswi binaan ini baik-baik
saja, bahkan apakah benar-benar berfungsi pendidikan karakter yang
diinisiasi tersebut.
Untuk memberi semangat dan reward pada siswa-siswi binaan dalam menjalani
program barak militer itu, Dedi Mulyadi juga membelikan sepatu baru.
“Saya hari ini siapin sepatu baru buat kalian semua, dan seragam, nanti
ukuran-ukurannya akan diatur oleh pelatih,” sebut Dedi.
Tak Disambut Baik Komnas HAM
Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) sempat mengungkapkan
keberatan soal program barak militer tersebut.
Ketua Komnas HAM, Atnike Nova Sigiro mengatakan kebijakan itu perlu ditinjau
ulang lantaran bukan merupakan kewenangan Tentara Nasional Indonesia (TNI)
untuk melaksanakan Pendidikan kewarganegaraan.
Terlebih jika Pendidikan karakter ini dijadikan sebagai hukuman, maka
menurut Etnike program ini menjadi keliru.
Komnas HAM menekankan pentingnya pendekatan yang berbasis pada hukum dan Hak
Asasi Manusia dalam menangani siswa-siswi bermasalah.
Menurutnya, Pendidikan karakter seharusnya dilakukan melalui metode yang
sesuai dengan prinsip-prinsip hak asasi manusia dan tidak melibatkan
unsur-unsur militer sebagai bentuk hukuman.
Pandangan Kanwil KemenHAM terhadap Barak Militer
Sementara itu, Program barak militer Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi ini
justru mendapat dukungan dari Kantor Wilayah Kementerian HAM (Kanwil
KemenHAM) Jawa Barat.
Kepala Kanwil KemenHAM Jawa Barat, Hasbullah mengatakan program Dedi
memasukkan anak ke barak militer ini merupakan upaya untuk mencari solusi
terhadap permasalahan anak-anak remaja masa kini.
Mengenai kebijakan itu berpotensi melanggar HAM atau tidak, Hasbullah
menyebut bahwa hal ini tergantung dari sisi mana melihatnya.
Selain itu, program barak militer ini juga ditujukan kepada siswa yang sudah
mendapatkan persetujuan dari orangtuanya. Sehingga bukan paksaan kepada
anak-anak bermasalah.
Menurut Hasbullah, jika dari segi regulasi, kebijakan ini memang belum
dilakukan kajian yang melibatkan orang-orang kompeten.
Pasalnya, untuk mencermati tata Kelola pemerintahan yang baik, perlu kajian,
analisis kebijakan dan dampaknya.
Sumber:
suara
Foto: Tangkap Layar [Youtube Kang Dedi Mulyadi Channel]
Artikel Terkait
Tessa Mahardhika Diangkat Jadi Plt Direktur Penyelidikan KPK
Megawati Hangestri Ngamuk Live di Medsos: Mikir Pakai Otak, Latihan Sehari Disuruh Main Seperti di Korea!
Pasal Kebal Hukum UU BUMN Cederai Ide Besar Presiden Prabowo
Eks Dankormar TNI Klaim Muhammadiyah dan MUI Dukung Gibran Dimakzulkan, Ada Pertemuan di Jakarta