Mengejutkan! Bukti-Bukti Ini Ungkap Jokowi Diduga Tidak Pernah Menyusun Skripsi, Kok Bisa Lulus?

- Sabtu, 17 Mei 2025 | 08:35 WIB
Mengejutkan! Bukti-Bukti Ini Ungkap Jokowi Diduga Tidak Pernah Menyusun Skripsi, Kok Bisa Lulus?


JOKOWI TIDAK PERNAH BIKIN SKRIPSI?


Bismillah: 


1. Sejak menjadi presiden pada 2014, Jokowi tidak memikirkan reputasi akademiknya. 


Tapi sejak digugat oleh Bambang Tri terkait ijazah palsu, Jokowi merasa perlu membuktikan dirinya sebagai manhan mahasiswa UGM pada periode 1980-1985. 


Dalam acara Dies Natalis UGM ke-68 pada 2017, Jokowi terekam oleh media berbicara di depan forum akademik UGM. 


Di forum itu dia mengundang dosen pembimbingnya, Pak Kasmudjo, maju ke depan. Pernyataan Jokowi dapat disimak pada link video di bawah ini: https://www.youtube.com/watch?v=oX5lYsYagAA 


2. Berikut ini adalah transkrip pernyataan Jokowi dalam acara Dies Natalis UGM ke68:  


“Yang pertama saya ingin menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya kepada dosen pembimbing saya, Bapak Kasmudjo. Tadi ada tadi… Ke depan Pak Kasmudjo.” 


“Beliau itu, beliau… waktu membimbing saya, seingat saya, galak sekali. Galak sekali… Saya masih ingat, galak sekali. Tapi sekarang saya melihat beliau, sangat bijak sekali. Sudah berubah. Saya gak tahu, yang berubah saya, atau yang berubah Pak Kasmudjo.” 


“Tapi sekali lagi, Pak Kasmudjo, saya menghaturkan terima kasih, karena bimbingan Bapak di Jurusan Teknologi Kayu, saya bisa menyelesaikan skripsi saya. Meskipun saya lupa, bolak-baliknya berapa kali. Karena begitu maju, dibentak, balik! Begitu maju, dibentak… kok galak sekali.” 


3. Sekedar informasi: Menurut Dokter Tifa, Pak Kasmudjo ahli di bidang teknologi non kayu, bukan teknologi kayu. 


Sedang menurut Pak Kasmudjo sendiri, saat tahun 1980-1985, dia masih asisten dosen, belum menjadi dosen utama, apalagi pembimbing skripsi. 


4. Dari kata-kata yang diucapkan Jokowi itu, dapat diduga ia tidak pernah menyusun sebuah skripsi. 


Coba Anda perhatikan detail kalimat-kalimat Jokowi itu, lalu bandingkan dengan suasana umumnya seorang mahasiswa saat bimbingan skripsi. Tampaknya dia salah membuat gambaran tentang suasana ketika bimbingan skripsi. 


5. Beberapa poin yang dikatakan Jokowi: 


- Dia beberapa kali menyebut Pak Kasmudjo galak sekali 

- Untuk melakukan bimbingan skripsi, Jokowi harus bolak-balik menghadap Pak Kasmudjo 

- Dalam proses bimbingan skripsi itu, Jokowi sering dibentak oleh Pak Kasmudjo

- Ketika melakukan bimbingan, Jokowi maju menghadap, dibentak, lalu balik (pulang). 


6. Memang dalam bimbingan skripsi KADANG ada dosen pembimbing yang galak. Istilahnya dosen “killer”. 


Itu ada ya. Tapi proses bimbingan skripsi BUKAN seperti kata-kata Jokowi, “Maju, dibentak, balik! Maju, dibentak, balik..!” 


Namanya dosen galak (killer) bukan berarti suka membentak mahasiswa-nya. Dia kan dosen, bukan satpam. 


Dosen tidak menggunakan kekuatan suara atau fisik untuk menekan mahasiswa.  Tetapi menggunakan PENGARUH-nya. 


Mengapa? Karena mereka levelnya perguruan tinggi, kaum intelektual, tidak main cara-cara kekerasan verbal atau fisik. 


7. Dosen galak itu maksudnya: dia cerewet, dia banyak ngatur, ketat dalam mengoreksi tugas mahasiswa, meminta mahasiswa terus merevisi tugas, bersikap “jual mahal”, minta diistimewakan, minta diberi pelayanan, senang membuat mahasiswa patah hati, tidak mau disalahkan sekalipun dia yang salah, suka baper, dan sebagainya. 


Jadi perilaku galak di kampus berbeda dengan galaknya guru SMP, SMA, atau SMK. Seorang dosen akan malu kalau berlaku kasar di kampus. 


8. COBA untuk Anda yang pernah menyusun skripsi atau tesis… Pernah tidak sih, Anda maju menghadap dosen pembimbing, lalu Anda dibentak, kemudian Anda pergi meninggalkan dosen itu..? 


Apalagi bila terjadi sampai berkali-kali.  Ini suasana apa, bimbingan skripsi atau “satpam lapor komandan”…? 


Jokowi berkali-kali mengatakan Pak Kasmudjo dulu galak sekali saat bimbingan skripsi. Tetapi dia tidak bisa menjelaskan dengan benar SUASANA kegalakan tersebut. 


Dianggapnya bimbingan skripsi seperti “lapor komandan”, lalu dia dimaki-maki, kemudian “siapa komandan, laksanakan!” 


9. Namanya bimbingan skripsi, misalnya kamu datang menemui dosenmu. Bisa di kantor, di kantin, atau di rumahnya. Dengan sopan santun kamu mulai komunikasi dengan dia. Kamu serahkan hasil karyamu kepadanya, lalu meminta dia memberikan koreksi. 


Mungkin saja, dalam kondisi yang fatal, karyamu itu dia coret-coret dengan emosi, dia marah karena kamu tidak melakukan saran perbaikan yang telah dia berikan, kemudian karyamu itu dia buang ke lantai. 


Sekasar-kasarnya suasana bimbingan mungkin seperti itu. Jadi bukan dengan “maju, dibentak, balik”. 


Dalam pandangan Jokowi, dosen galak itu karena dia suka bentak-bentak mahasiswa. Seperti perlakuan komandan satpam kepada anak buahnya. Suasana begitu adanya di alam “komando”, bukan di lingkungan akademik kampus. 


10. Dari pidato Jokowi di dies natalis UGM tersebut, saya kok percaya, bahwa Jokowi tidak pernah menyusun skripsi. SEBAB cara dia menjelaskan suasana bimbingan skripsi tampak aneh. Konsepnya, "maju, dibentak, balik..!" 😆😆


11. Kan lucu saja, membayangkan Pak Kasmudjo berteriak memanggil Jokowi, “Jokowiii… sini kamu! Maju sini!” 


Lalu Jokowi datang tergopoh-gopoh sambil menenteng tugas skripsi. "Siap Pak, ini skripsi saya." 


Begitu ada di hadapan, Kasmudjo langsung memaki Jokowi, “Kowe ini opo? Kowe ini menungso, opo dudu? Kowe iki nduwe pikiran ora..? Otakmu neng endi?” 


Karena takut dimaki-maki, Jokowi seketika balik badan, meninggalkan dosennya yang kepalanya keluar asap. 


Jelas yang begitu bukan suasana bimbingan skripsi... 😄


Itu sih lebih mirip suasana "satpam dibentak komandan". 


12. Terakhir, rakyat INDO harus kejar terus masalah ijazah ini, sebab selama 10 tahun, bahkan sampai sekarang rakyat NKRI masih menderita karena kebijakan rezim Jokowi. 


Bisa jadi orang yang selama ini membuat rakyat menderita, dia punya rahasia-rahasia besar di balik DOKUMEN yang dia miliki. 


Demikian secara singkat, semoga ada manfaatnya. Amiin ya Rabbal ‘alamiin. 


(By Sam Waskito)


👇👇




Komentar