JOKOWI TIDAK PERNAH BIKIN SKRIPSI?
Bismillah:
1. Sejak menjadi presiden pada 2014, Jokowi tidak memikirkan reputasi akademiknya.
Tapi sejak digugat oleh Bambang Tri terkait ijazah palsu, Jokowi merasa perlu membuktikan dirinya sebagai manhan mahasiswa UGM pada periode 1980-1985.
Dalam acara Dies Natalis UGM ke-68 pada 2017, Jokowi terekam oleh media berbicara di depan forum akademik UGM.
Di forum itu dia mengundang dosen pembimbingnya, Pak Kasmudjo, maju ke depan. Pernyataan Jokowi dapat disimak pada link video di bawah ini: https://www.youtube.com/watch?v=oX5lYsYagAA
2. Berikut ini adalah transkrip pernyataan Jokowi dalam acara Dies Natalis UGM ke68:
“Yang pertama saya ingin menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya kepada dosen pembimbing saya, Bapak Kasmudjo. Tadi ada tadi… Ke depan Pak Kasmudjo.”
“Beliau itu, beliau… waktu membimbing saya, seingat saya, galak sekali. Galak sekali… Saya masih ingat, galak sekali. Tapi sekarang saya melihat beliau, sangat bijak sekali. Sudah berubah. Saya gak tahu, yang berubah saya, atau yang berubah Pak Kasmudjo.”
“Tapi sekali lagi, Pak Kasmudjo, saya menghaturkan terima kasih, karena bimbingan Bapak di Jurusan Teknologi Kayu, saya bisa menyelesaikan skripsi saya. Meskipun saya lupa, bolak-baliknya berapa kali. Karena begitu maju, dibentak, balik! Begitu maju, dibentak… kok galak sekali.”
3. Sekedar informasi: Menurut Dokter Tifa, Pak Kasmudjo ahli di bidang teknologi non kayu, bukan teknologi kayu.
Sedang menurut Pak Kasmudjo sendiri, saat tahun 1980-1985, dia masih asisten dosen, belum menjadi dosen utama, apalagi pembimbing skripsi.
4. Dari kata-kata yang diucapkan Jokowi itu, dapat diduga ia tidak pernah menyusun sebuah skripsi.
Coba Anda perhatikan detail kalimat-kalimat Jokowi itu, lalu bandingkan dengan suasana umumnya seorang mahasiswa saat bimbingan skripsi. Tampaknya dia salah membuat gambaran tentang suasana ketika bimbingan skripsi.
5. Beberapa poin yang dikatakan Jokowi:
- Dia beberapa kali menyebut Pak Kasmudjo galak sekali
- Untuk melakukan bimbingan skripsi, Jokowi harus bolak-balik menghadap Pak Kasmudjo
- Dalam proses bimbingan skripsi itu, Jokowi sering dibentak oleh Pak Kasmudjo
- Ketika melakukan bimbingan, Jokowi maju menghadap, dibentak, lalu balik (pulang).
6. Memang dalam bimbingan skripsi KADANG ada dosen pembimbing yang galak. Istilahnya dosen “killer”.
Itu ada ya. Tapi proses bimbingan skripsi BUKAN seperti kata-kata Jokowi, “Maju, dibentak, balik! Maju, dibentak, balik..!”
Namanya dosen galak (killer) bukan berarti suka membentak mahasiswa-nya. Dia kan dosen, bukan satpam.
Dosen tidak menggunakan kekuatan suara atau fisik untuk menekan mahasiswa. Tetapi menggunakan PENGARUH-nya.
Mengapa? Karena mereka levelnya perguruan tinggi, kaum intelektual, tidak main cara-cara kekerasan verbal atau fisik.
7. Dosen galak itu maksudnya: dia cerewet, dia banyak ngatur, ketat dalam mengoreksi tugas mahasiswa, meminta mahasiswa terus merevisi tugas, bersikap “jual mahal”, minta diistimewakan, minta diberi pelayanan, senang membuat mahasiswa patah hati, tidak mau disalahkan sekalipun dia yang salah, suka baper, dan sebagainya.
Jadi perilaku galak di kampus berbeda dengan galaknya guru SMP, SMA, atau SMK. Seorang dosen akan malu kalau berlaku kasar di kampus.
Artikel Terkait
Dokter Tifa Tegaskan Ahmad Khozinudin Bukan Lagi Pengacaranya di Kasus Ijazah Jokowi
Fahmi Bo Menikah Lagi dengan Mantan Istri, Nita Anita, Setelah 5 Tahun Cerai
Wardatina Mawa Muntah Darah: Kronologi Lengkap & Laporan Polisi Terkait Selingkuhnya Insanul Fahmi dengan Inara Rusli
Wardatina Mawa Bongkar Awal Mula dan Kronologi Selingkuh Insanul Fahmi dengan Inara Rusli