Roy menyinggung momen saat tim investigasi mengunjungi rumah tokoh terkait di Solo.
Meski disebutkan tidak berada di tempat, kamera justru merekam keberadaan anggota keluarga tokoh tersebut di sana.
Bagian paling disorot Roy adalah pengakuan dalam tayangan baru tersebut yang menyatakan Pak Kasmudjo bukanlah dosen pembimbing skripsi maupun akademik dari sosok yang dipermasalahkan.
Fakta ini, menurut Roy, justru membantah klaim yang selama ini beredar luas.
"Ini membuktikan kebohongannya yang sudah dipertontonkan selama 8 tahun di Kampus UGM (tepatnya tanggal 19 Desember 2017 lalu, dimana di menit ke-19 detik ke-43 bahwa kesaksian Pak Kasmudjo tetap sama sebagaimana saat diwawancara oleh Dr Rismon Sianipar sebelumnya alias membantah statemen (kebohongan) Jokowi semua," terangnya.
Lebih lanjut, tayangan tersebut juga memperlihatkan kesulitan tim media mengakses skripsi tokoh terkait di kampusnya.
Roy menyebut ini sebagai indikasi adanya upaya penutupan informasi.
“Tayangan ini makin memperjelas adanya abuse of power dari pihak-pihak yang ingin menutupi fakta. Bahkan, media tersebut saja tidak bisa mengakses skripsi yang katanya disembunyikan,” tandasnya.
Ia pun menyerahkan sepenuhnya kepada masyarakat dan menegaskan bahwa kebenaran pada akhirnya akan terungkap.
"Jadi biarlah masyarakat yang akan mendesak dan gusti Allah SWT yang akan bertindak jika memang sudah kehendakNya. Oleh karenanya tetaplah lantang berteriak adili Jokowi dan makzulkan Fufufafa," kuncinya.
👇👇
Sumber: Fajar
Artikel Terkait
Video Penistaan Al-Quran Viral: Analisis Bahaya dan 4 Langkah Bijak Menyikapinya
Bripda G Polda Sumut Penganiaya Pengendara Motor Didiagnosis Skizofrenia, Ini Faktanya
BGN Tak Hentikan 41 Dapur MBG Milik Putri Wagub DPRD Sulsel, Ini Kata Pejabat
Gibran Dapat Tugas Khusus Prabowo di KTT G20 2025: Ini Misi Diplomatiknya