Hanung Bramantyo Murka Siswa Keracunan Massal MBG Dianggap Wajar, Samakan dengan Ternak Jangkrik

- Sabtu, 27 September 2025 | 14:05 WIB
Hanung Bramantyo Murka Siswa Keracunan Massal MBG Dianggap Wajar, Samakan dengan Ternak Jangkrik


Sutradara kawakan Hanung Bramantyo tak tinggal diam melihat polemik program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang berujung pada insiden keracunan massal.

Suami Zaskia Adya Mecca ini  melontarkan kritik pedas dengan sebuah analogi yang tajam dan menyayat hati.

Komentar menohok itu dilontarkan oleh Hanung melalui unggahan di fitur Instagram Story. Pemicunya, berita yang menyoroti pernyataan kontroversial dari Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) terkait insiden keracunan yang menimpa ribuan siswa.

Dalam berita tersebut, Kepala BGN dilaporkan menganggap kejadian nahas itu sebagai sesuatu yang masih dalam batas wajar.

Melihat kabar tersebut, Hanung Bramantyo tak kuasa menahan kegeraman. Ia lantas menuliskan sebuah sindiran keras yang menyamakan penanganan nyawa manusia dengan beternak serangga.

Secara gamblang, sutradara film "Ayat-Ayat Cinta" itu seolah menyindir cara berpikir pihak yang bertanggung jawab, yang dianggapnya meremehkan tragedi tersebut.


Kepala BGN Dadan Hindayana (kiri) meninjau SPPG Cipongkor, Bandung, untuk menangani kasus keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG) yang menimpa anak-anak penerima manfaat di SPPG tersebut pada Selasa (23/9/2025). ANTARA/HO-BGN.

"Dikira ngelola MBG kayak punya 1000 jangkrik, mati 40 ndak masalah, malah bisa dibuat peyek," tulis Hanung Bramantyo, diakhiri dengan emoji kesal dalam Instagram Story pada Jumat, 26 September 2025.

Analogi yang ia gunakan menyiratkan betapa tidak berharganya nyawa para siswa di mata penanggung jawab program.

Perumpamaan "mati 40 ndak masalah" secara langsung menyorot anggapan bahwa korban jiwa dalam jumlah tersebut dianggap sebagai kerugian kecil yang bisa diabaikan.

Sementara frasa "malah bisa dibuat peyek" menjadi puncak sindiran, seolah-olah musibah tersebut tidak hanya dianggap sepele, tetapi juga bisa dialihkan menjadi hal lain tanpa rasa empati.

Kritik Hanung ini menjadi representasi suara publik yang geram dan kecewa atas penanganan program MBG.

Sumber: suara
Foto: Hanung Bramantyo dalam sesi jumpa pers Rahasia Rasa di Metropole XXI, Cikini, Jakarta, Rabu (22/1/2025). [Suara.com/Adiyoga Priyambodo]

Komentar