Sebelum Meninggal, Bunga Cihampelas Sempat Menyantap Dua Porsi MBG

- Jumat, 03 Oktober 2025 | 02:00 WIB
Sebelum Meninggal, Bunga Cihampelas Sempat Menyantap Dua Porsi MBG


PARADAPOS.COM
- Pihak keluarga Bunga Rahmawati, siswa SMKN 1 Cihampelas Kabupaten Bandung Barat yang meninggal usai mengkonsumsi Makan Bergizi Gratis (MBG) memilih untuk ikhlas.

Hal itu terungkap setelah Puskesmas Cihampelas mendatangi langsung keluarga Bunga untuk menawarkan pendampingan, termasuk opsi pemeriksaan lanjutan. Namun, keluarga menegaskan menerima peristiwa ini sebagai takdir.

"Kami mendatangi keluarga, menawarkan apabila masih ada penasaran atau ingin autopsi. Kalau persisnya menolak, tidak, tapi bapaknya menyatakan ikhlas, menerima ini sebagai takdir," ucap Kasubag TU Puskesmas Cihampelas, Asep Syarifudin di RSUD Cililin, Kamis (2/10).

Berdasarkan keterangan keluarga, Bunga memang sempat mengonsumsi makanan MBG pada Rabu (24/9) bersama ratusan siswa lainnya, bahkan Bunga menyantap hingga dua porsi. 

Namun setelah itu, ia tidak menunjukkan gejala seperti teman-temannya. Pihak keluarga juga menyatakan jika Bunga tidak memiliki riwayat penyakit lain selain lambung.

"Menurut kakaknya bernama Cindi, almarhum sempat ditanya apakah pusing atau ada keluhan. Jawabannya tidak ada gejala apapun, bahkan Senin masih sekolah, meski pulang lebih awal karena merasa pusing. Baru pada Selasa tidak masuk sekolah," jelasnya.

Bunga merupakan siswa kelas XII SMKN 1 Cihampelas yang ikut mengonsumsi paket MBG berisi telur rebus, lotek, kentang, dan pisang pada 24 September lalu.

Tercatat 121 siswa mengalami keracunan hingga harus dilarikan ke fasilitas kesehatan seperti puskesmas, rumah sakit, dan posko darurat.

Kapolres Cimahi, AKBP Niko Adiputra menyatakan, dari 121 nama korban keracunan asal SMKN 1 Cihampelas, tidak ada daftar korban atas nama Bunga Rahmawati.

"Pada dasarnya pihak kepolisian sampai saat ini baru hanya bisa menyampaikan bahwa untuk kejadian yang di Cihampelas, kami menerima data kurang lebih ada 120, tepatnya 121, tidak ada nama yang bersangkutan," ucap Niko.

Pihaknya akan melihat perkembangan jika memang dibutuhkan dalam penyelidikan terkait penyebab kematian Bunga. "Tentunya juga kita akan melakukan upaya penegakan bilamana ditemukan adanya dugaan-dugaan tindak pidana," katanya.

Pihaknya membolehkan apabila dari pihak keluarga korban keracunan lainnya untuk mengadukan atau laporan kepada polisi.

"Kami membuka WA Lapor Pak Kapolres itu salah satu media yang digunakan. Karena di situ ternyata ada keluarga dari korban yang melaporkan melalui sarana tersebut," tambah Niko.

Komentar