Lebih lanjut, Alexander menyatakan bahwa Kepala Sekolah SMAN 1 Gunungsitoli telah dicopot dan dinonaktifkan dari jabatannya. Pencopotan ini dilakukan menyusul dugaan penyelewengan dana SPP dan insiden penahanan kartu ujian siswa.
"Ini akan kami lakukan pemeriksaan. Sembari itu, dia kita nonaktifkan dulu. Kalau terbukti, akan dicopot permanen," tegas Alexander Sinulingga di Kantor Gubernur Sumut, Jumat (10/10/2025).
Penjelasan Sekolah dan Akuntabilitas SPP
Di sisi lain, perwakilan SMAN 1 Gunungsitoli, Otenieli, menyangkal adanya aturan yang melarang siswa ujian karena belum membayar uang komite. Ia menegaskan bahwa sekolah wajib mengikutkan semua siswa dalam ujian, terlepas dari status pembayaran.
Insiden ini kembali menyoroti pentingnya pengelolaan dana SPP yang transparan dan akuntabel. SPP, atau biaya sumbangan pendidikan, seharusnya digunakan untuk mendukung operasional sekolah seperti honor guru, pemeliharaan fasilitas, dan kegiatan belajar. Pengelolaannya yang tidak jelas dapat menimbulkan masalah, sebagaimana yang terjadi dalam kasus ini.
Sumber: Tribunnews.com
Artikel Terkait
TNI Gagalkan Aksi Begal & Tabrak Lari di Tol Kebon Jeruk, 3 Motor Curian Disita
Kalah Telak dari Prabowo, Mr J PSI Tumbang di Tangan Anak Buahnya Sendiri
Pemkot Surabaya Gandeng Densus 88, Ini Tujuan dan Langkah yang Akan Dilakukan
Prabowo Restui Pengadilan untuk Jokowi? Ini Kata Pengamat Soal Statement Purbaya