Agus juga mengungkap bahwa Jokowi menyatakan ide menggandeng China dalam proyek Whoosh adalah inisiatifnya sendiri, meski sebelumnya telah ada feasibility study dengan Jepang. Kedekatan dengan China selama dua periode pemerintahan Jokowi disebut sebagai faktor kenyamanan dalam kerja sama ini.
Menanggapi penolakan Menkeu untuk membayar utang Whoosh lewat APBN, Agus menilai utang tersebut tidak akan terlunasi. Ia menjelaskan bahwa proyek ini dikelola BUMN di bawah Danantara yang seharusnya memiliki mekanisme pembiayaan sendiri.
Kekhawatiran Beban Utang Whoosh dan Dampaknya
Agus mempertanyakan sumber pendapatan untuk membayar utang Whoosh yang mencapai Rp116 triliun dengan bunga sekitar Rp2 triliun per tahun. Ia khawatir beban ini akan sangat memberatkan keuangan negara dan berpotensi mengganggu program prioritas pemerintahan baru Prabowo Subianto, seperti Makan Bergizi Gratis (MBG) dan Koperasi Merah Putih.
Sebagai solusi, Agus menyarankan agar Menkeu segera duduk bersama Danantara dan Komisi XI DPR untuk mencari jalan keluar. Sementara itu, Menkeu Purbaya menegaskan bahwa Danantara telah mendapatkan dividen sekitar Rp80 triliun dalam setahun, sehingga seharusnya mampu mengatasi utang tanpa campur tangan pemerintah.
Sumber: wartakota.tribunnews.com
Artikel Terkait
Gus Ulil PBNU Tolak Zero Mining: Pandangan Tidak Tepat, Ini Solusinya
Video Viral 19 Menit: Fakta Klarifikasi Sweet Zannat & Bukti Rekayasa AI
UGM Klarifikasi AI LISA Sebut Jokowi Bukan Alumni: Penyebab dan Faktanya
Bobby Nasution Tuai Kritik Netizen: Bantuan Mi Instan via Helikopter TNI ke Korban Tapteng