Setiap negara memiliki hak untuk meningkatkan kemampuan pertahanannya, namun menurut Kremlin, hal ini berbeda dengan melakukan uji coba senjata nuklir yang sebenarnya.
Harapan Kremlin: Informasi Akurat untuk Trump
Rusia berharap Presiden Trump mendapatkan informasi yang benar mengenai karakteristik dan tujuan uji coba rudal Burevestnik dan Poseidon. Kremlin menilai adanya potensi kesalahpahaman di pihak Washington yang dapat memicu ketegangan diplomatik tidak perlu.
"Kami berharap informasi akurat mengenai uji coba Burevestnik dan Poseidon telah disampaikan kepada Presiden Trump. Peristiwa ini tidak boleh disalahartikan sebagai uji coba nuklir dalam keadaan apa pun," tegas Peskov.
Tidak Ada Bukti Uji Coba Nuklir di Negara Lain
Peskov mengungkapkan bahwa hingga saat ini Rusia tidak memiliki bukti adanya aktivitas uji coba nuklir di negara mana pun, termasuk Amerika Serikat. Selain itu, Moskow juga belum menerima pemberitahuan resmi mengenai rencana Washington untuk melanjutkan program uji coba nuklir.
Meskipun kedua negara tengah meningkatkan kemampuan militer masing-masing, Kremlin menegaskan bahwa Rusia dan AS tidak sedang terlibat dalam perlombaan senjata. "AS merupakan negara berdaulat yang berhak mengambil keputusan independen. Namun hal itu tidak berarti kita kembali pada era perlombaan senjata," kata Peskov.
Artikel Terkait
Prabowo Peringatkan Bahaya Serakahnomics di APEC 2025: Ancaman bagi Ekonomi Global
Trump Bantah Rencana Serangan Militer AS ke Venezuela: Fakta dan Latar Belakang
Timnas Futsal Indonesia Vs Australia 2025: Jadwal, Live Streaming, dan Strategi Souto
Amman Mineral Kantongi Izin Ekspor 480.000 Ton Konsentrat Tembaga Hingga 2026