Mereka dilaporkan mengalami kondisi kesehatan yang memprihatinkan akibat perjalanan laut yang sulit.
Lantas publik dibuat bertanya-tanya "mengapa penjaga laut Indonesia tidak mampu mendeteksi dan mencegah kedatangan sejumlah besar pengungsi ini?"
Baca Juga: Erupsi Hebat Gunung Marapi, Masyarakat di Sumatera Barat Waspada Terhadap Ancaman Abu Vulkanik
Beberapa analis keamanan berspekulasi bahwa cuaca buruk dan kondisi laut yang ekstrem mungkin telah menyulitkan patroli perairan di sekitar wilayah tersebut, memungkinkan kapal pengungsi untuk menghindari deteksi.
Pemerintah Sumatera Barat segera merespons dengan membentuk tim gabungan antara aparat keamanan, imigrasi, dan kesehatan untuk menangani pengungsi Rohingya ini.
Mereka memberikan bantuan kemanusiaan, termasuk layanan medis mendesak dan penyediaan tempat penampungan sementara.
Ketidakpastian tentang bagaimana pengungsi Rohingya bisa masuk ke Sumatera Barat semakin membingungkan para pihak terkait.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: harianhaluan.com
Artikel Terkait
Hasil AC Milan vs AS Roma 1-0: Pavlovic Cetak Gol, Maignan Pahlawan Penalti
Laba BUMN China Capai Rp7.400 Triliun di 2025, Dukung Target Ekonomi 5%
Cremonese Kalah 1-2 dari Juventus, Pelatih Janji Emil Audero Cs Akan Bangkit
Industri Anime Jepang Catat Rekor Pendapatan Rp414 Triliun di 2024, Tembus Pasar Global