Tentu paradigma ini telah disepakati bersama, termasuk dalam regulasi yang ada pada Undang-Undang yang menjadi dasar Nusantara.
Dalam dialog Andi Ade pun mengatakan, sebagai anak muda harus mempunyai gagasan besar dan konsep lebih dari itu bukan hanya gagasan dan konsep namun yang lebih penting bagaimana anak muda bisa melakukan gerakan nyata dan berdampak hingga akhir membuat sejarah besar terhadap anak muda, sebab keberlangsungan kemerdekaan Indonesia itu di pengaruhi oleh kekuatan pemudanya untuk menciptakan sejarah emas.
Baca Juga: Banyak yang belum tahu! Begini Kisah Perjalanan Hidup Prabowo Subianto, Hidup Demi Bangsa
Sementara itu, Ketua Borneo Muda Memberikan pandangannya dalam dialog ini. Dia menyoroti pentingnya Kaltim dalam perubahan paradigma pembangunan Indonesia, dari Jawa-sentris menjadi Indonesia-sentris.
Ketua Borneo Muda dalam analisisnya menekankan bahwa Kaltim memiliki potensi besar dalam perubahan ini dan memanfaatkan momentum strategisnya.
“Kita harus mampu membaca momentum yang sangat penting dan strategis ini, agar anak-anak muda Kaltim bisa menjadi pemain kunci di IKN, di masa-masa yang akan datang. baik dari aspek ekonomi, pemerintahan, sosial, dan budaya, hingga sampai pada kanca global dunia,” tutupnya.***
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: nolmeter.com
Artikel Terkait
Kerangka Manusia Kwitang: Polda Metro Jaya Ambil Alih Penyidikan, Ini Update DNA Terbaru
Hutama Karya KSO Borong Proyek Jalan Papua Rp 4,8 Triliun, Target Rampung 2027
Zohran Mamdani Kuliah di Bowdoin College: Profil dan Pendidikan Calon Wali Kota New York
Kasus 2 Kerangka di Kwitang Diambil Alih Ditreskrimum, Polisi Tunggu Hasil DNA