Gedung Putih menolak berkomentar tetapi mengatakan tidak ada indikasi bahwa tersangka penembak dalam percobaan pembunuhan Trump pada Sabtu memiliki kaki tangan asing atau domestik.
Iran mengatakan tuduhan terhadap mereka “tidak berdasar dan jahat”.
Para pejabat AS selama bertahun-tahun khawatir bahwa Teheran akan membalas Trump karena memerintahkan pembunuhan komandan militer Iran Qassem Soleimani pada Januari 2020.
“Seperti yang telah kami katakan berkali-kali, kami telah melacak ancaman Iran terhadap mantan pejabat pemerintahan Trump selama bertahun-tahun, sejak pemerintahan terakhir,” kata Adrienne Watson, juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih.
“Ancaman ini muncul dari keinginan Iran untuk membalas dendam atas pembunuhan Qassem Soleimani. Kami menganggap ini sebagai masalah keamanan nasional dan dalam negeri sebagai prioritas tertinggi,” ujarnya.
CNN melaporkan bahwa informasi intelijen tentang plot Iran disampaikan oleh sumber manusia.
Seorang pejabat AS mengatakan bahwa setelah mengetahui peningkatan ancaman tersebut, Dewan Keamanan Nasional menghubungi Secret Service atau Dinas Rahasia, yang menambahkan sumber daya dan aset untuk perlindungan Trump.
Tim kampanye Trump juga menyadari adanya ancaman yang terus berkembang, kata pejabat itu.
Artikel Terkait
Kerangka Manusia Kwitang: Polda Metro Jaya Ambil Alih Penyidikan, Ini Update DNA Terbaru
Hutama Karya KSO Borong Proyek Jalan Papua Rp 4,8 Triliun, Target Rampung 2027
Zohran Mamdani Kuliah di Bowdoin College: Profil dan Pendidikan Calon Wali Kota New York
Kasus 2 Kerangka di Kwitang Diambil Alih Ditreskrimum, Polisi Tunggu Hasil DNA