"Iran telah membuktikan bahwa mereka mampu dan bersedia untuk melancarkan serangan besar terhadap Israel," kata Penasihat Komunikasi Keamanan Nasional Gedung Putih AS, John Kirby mengatakan kepada MSNBC pada Kamis (1/8/2024).
Iran merujuk pada Operasi True Promise, serangan multi-cabang yang diluncurkan oleh Republik Islam Iran terhadap wilayah yang diduduki pada 13 April.
Dalam serangan tersebut, negara tersebut menembakkan lebih dari 300 pesawat nirawak dan rudal ke wilayah tersebut sebagai respons atas pembunuhanrezim Israel terhadap dua jenderal Pasukan Quds dari Pasukan Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran dan rekan-rekan mereka di ibu kota Suriah, Damaskus.
Baru-baru ini, rezim Israel juga membunuh Ismail Haniyeh, kepala Biro Politik gerakan perlawanan Palestina Hamas di kediamannya di Teheran pada Rabu (31/7/2024).
Pemimpin Revolusi Islam Ayatollah Seyyed Ali Khamenei memperingatkan rezim Israel akan "tanggapan keras" dan menegaskan bahwa adalah tugas Republik Islam Iran untuk membalas dendam atas darah pemimpin perlawanan.
"Kita harus menanggapi peringatan pemimpin tentang balas dendam dengan serius," kata Kirby, dikutip dari laman MEHR News Agency, Jumat (2/8/2024)
"Kita mengambil semua tindakan pencegahan yang diperlukan untuk memastikan pertahanan diri kita dan sekutu kita di kawasan ini," ujar Kirby.
Iran bukan satu-satunya pihak yang mengancam rezim Israel dengan tanggapan.
Gerakan perlawanan Hizbullah Lebanon juga telah bersumpah untuk membalas dendam atas darah Fuad Shukr, salah satu komandan militer seniornya, yang juga dibunuh oleh rezim Israel dalam sebuah serangan terhadap Beirut pada Selasa.
Artikel Terkait
ICW Laporkan Korupsi Pengurangan Porsi Makanan Haji Rp 255 M, Serahkan 3 Nama Terduga Pelaku
VIRAL Aksi Penghapusan Mural One Piece di Sragen, TNI Klaim Sukarela Tapi Kok Dikawal dan Diawasi?
Pengibar Bendera One Piece Diburu Aparat, Soleh Solihun: Kalau Bendera Ormas sama Parpol Boleh
Fantastis! Dilaporkan Tom Lembong, Lonjakan Harta Kekayaan Hakim Dennie Arsan Fatrika Jadi Sorotan