Likuiditas dan Efisiensi BNI (BBNI) Topang Daya Saing di Tengah Tekanan Margin
Analis pasar modal, termasuk CGS International Sekuritas Indonesia, menyoroti kekuatan likuiditas dan efisiensi PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) sebagai faktor kunci menghadapi persaingan pendanaan dan tekanan margin di sektor perbankan. Kondisi fundamental ini dinilai dapat mendorong potensi rebound saham BBNI.
Kinerja 9 Bulan 2025: Laba Turun, Daya Tahan Terlihat
Laporan keuangan BNI hingga September 2025 (9M25) mencatat laba bersih sebesar Rp15,1 triliun, turun 7,3% year-on-year (YoY). Meski turun, capaian ini telah memenuhi 73,5% dari target laba CGS Sekuritas untuk tahun 2025, menunjukkan ketahanan kinerja di tengah tren pelemahan margin bunga.
Strategi Diversifikasi Pendapatan Non-Bunga Berhasil
Pendapatan bunga bersih (NII) BNI stabil di Rp29,3 triliun. Sementara itu, pendapatan non-bunga menunjukkan kinerja positif dengan tumbuh 12,4% (YoY) menjadi Rp17,2 triliun. Pertumbuhan ini didorong oleh penguatan bisnis treasury, sindikasi, dan komisi transaksi, yang mencerminkan keberhasilan strategi diversifikasi pendapatan bank.
Analis CGS International Sekuritas Indonesia, Handy Noverdanius, menilai kombinasi pendapatan ini berhasil mendorong total pendapatan naik tipis menjadi Rp46,5 triliun, pertumbuhan yang sehat di tengah tekanan suku bunga tinggi.
Efisiensi Biaya Jadi Keunggulan Kompetitif BNI
Rasio efisiensi (Cost to Income Ratio/CIR) BNI tercatat di level 46,1%, lebih baik dibandingkan rata-rata bank besar lain yang masih di kisaran 48-49%. Digitalisasi proses dan disiplin pengendalian beban operasional menjadi kunci BNI menjaga profitabilitas meski margin tertekan.
Artikel Terkait
Biaya Haji 2026 Turun Rp 2 Juta, Ini Alasan Pemerintah Bisa Tekan Biaya
Prabowo dan Dasco Ahmad Bahas Program Strategis: Sinergi Eksekutif-Legislatif untuk Indonesia
Tanpa Insentif, Penjualan Mobil Listrik Diprediksi Jeblok 60%: Ini Analisis J.D. Power
Dewa United Hajar Tainan City 3-0 di Babak Pertama, Egy-Messidoro Gemilang!