SINAR HARAPAN--Calon Presiden RI Ganjar Pranowo menyoroti pentingnya redefinisi atau mendefinisikan ulang kebijakan politik luar negeri bebas aktif yang disesuaikan dengan kondisi kekinian demi memenuhi keinginan serta memperkuat bangsa dan negara lndonesia.
"Ini penting karena apa? Karena kita perlu untuk memilih, memilah, dan memprioritaskan yg menjadi kekuatan, keinginan dari bangsa dan negara ini," kata Ganjar saat memaparkan visi dan misi serta program kerja dalam debat ketiga Pilpres 2024 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu.
Ganjar memandang perlu Indonesia memperkuat infrastruktur diplomasi dengan memperkuat peran duta besar dan diplomat.
Menurut dia, para pihak tersebut perlu diberi tugas membereskan persoalan-persoalan kepentingan ekonomi nasional, terutama menggaet para investor dunia untuk berinvestasi di Indonesia.
Hal itu ditujukan guna menyokong penciptaan lapangan kerja menjadi lebih baik sehingga semua rakyat dapat memiliki pekerjaan.
"Rakyat butuh bekerja, rakyat butuh lapangan kerja lebih banyak. Investasi harus lebih banyak," kata dia.
Selepas debat pertama pada tanggal 12 Desember 2023 dan debat kedua pada tanggal 22 Desember 2023, KPU menggelar debat ketiga yang mempertemukan para capres.
Tema debat ketiga meliputi pertahanan, keamanan, hubungan internasional, globalisasi, geopolitik, dan politik luar negeri.
Ganjar Pranowo berjanji akan mengalokasikan anggaran besar kepada Kementerian Pertahanan agar Minimum Essential Force (MEF) atau kekuatan minimum bisa dicapai.
Janjinya, besaran anggaran yang digelontorkan untuk mencapai kekuatan tersebut mencapai 1-2 persen dari PDB.
Ganjar mengatakan anggaran besar diperlukan sebagai antisipasi atas pertarungan global antara Amerika Serikat dan China yang mengemuka belakangan ini. Ganjar mengatakan anggaran besar itu bisa dimanfaatkan untuk mempersakti sistem pertahanan di dalam negeri.
Dengan anggaran itu, kalau sampai terpilih menjadi presiden, ia akan membeli rudal hipersonik, senjata siber, sensor kuantum dan sistem senjata otonom.
Artikel Terkait
SBY Buka Suara Soal Kemampuan Meramal Masa Depan: Bukan Klenik, Tapi Futurology
Amien Rais Klaim Jokowi Tidak Punya Ijazah, Tanggapi 8 Tersangka Kasus Polda Metro
Hoaks! Tangkapan Layar WA Hasto PDIP Soal Soeharto Terbongkar Palsu
Dukungan Pemerintah Rp 57 Juta/Tahun untuk Keluarga 10 Pahlawan Nasional 2025, Termasuk Gus Dur & Soeharto