Lekuk 13 dan Simbol Kesialan: Makna Filosofis Keris Kyai Garuda Yaksa Dari Prabowo Untuk Jokowi

- Minggu, 16 Februari 2025 | 08:30 WIB
Lekuk 13 dan Simbol Kesialan: Makna Filosofis Keris Kyai Garuda Yaksa Dari Prabowo Untuk Jokowi


Makna Filosofis Keris Kyai Garuda Yaksa: Simbol Politik Prabowo untuk Jokowi dan Sejarah Keris Ken Arok



Oleh: Dr. KRMT Roy Suryo, M.Kes

Pemerhati Telematika, Multimedia, AI & OCB Independen


Dalam peringatan ulang tahun ke-17 Partai Gerindra di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, pada Sabtu (15/02/25), terdapat momen menarik yang menyita perhatian publik.


Tidak hanya kehadiran "Dinasti Jokowi" yang lengkap—ayah, anak, dan menantu—tetapi juga pemberian sebilah keris emas oleh Prabowo Subianto kepada Presiden Joko Widodo.


Banyak yang bertanya-tanya mengenai makna simbolis dari pemberian senjata tradisional Jawa ini.


Berdasarkan informasi yang diperoleh, keris yang diserahkan Prabowo dinamakan "Kyai Garuda Yaksa," memiliki 13 lekukan (luk), angka yang jarang dipilih karena kerap dikaitkan dengan kesialan.


Namun, dalam konteks politik dan budaya Jawa, pemilihan luk-13 justru memiliki makna mendalam.


Makna Simbolis Kyai Garuda Yaksa


Angka 13 kerap dikaitkan dengan hal negatif, seperti dalam ungkapan "celaka tiga belas" atau kepercayaan hotel yang menghilangkan lantai ke-13.


Namun, dalam dunia perkerisan, keris dengan luk-13 sering melambangkan kepemimpinan, kewibawaan, dan perlindungan.


Nama "Garuda Yaksa" sendiri mencerminkan jiwa patriotik.


Garuda adalah simbol negara yang merepresentasikan kekuatan dan keberanian, sementara Yaksa bermakna penjaga atau raksasa, melambangkan tanggung jawab besar dalam menjaga bangsa dan negara.


Dalam konteks ini, pemberian keris bisa dimaknai sebagai simbol penghormatan dari seorang pemimpin kepada pendahulunya sekaligus pengukuhan legitimasi kepemimpinan.


Dinamika Politik dan Makna Pemberian Keris


Sejak Pilpres 2019, Prabowo yang sebelumnya merupakan rival politik Jokowi kemudian bergabung dalam kabinet sebagai Menteri Pertahanan.


Dalam budaya Jawa, pemberian keris bukan sekadar seremoni, melainkan memiliki makna spiritual yang dalam.


Keris sering dikaitkan dengan tuah dan energi, serta diberikan kepada seseorang yang dianggap layak menerimanya.


Dengan demikian, momen ini dapat ditafsirkan sebagai bentuk penghormatan Prabowo kepada Jokowi sebagai sosok yang pernah menjadi rivalnya, tetapi kini menjadi bagian dari perjalanan politiknya.


Namun, ada pula pandangan bahwa pemberian keris ini merupakan bentuk "buang sial."


Prabowo kini harus menghadapi tantangan besar setelah menerima "warisan" dari pemerintahan Jokowi, termasuk isu-isu ekonomi dan hukum yang menjadi sorotan dunia.

Halaman:

Komentar