Ia menikah pada tahun 1990 dengan pria yang berasal dari Korea Selatan yaitu Jang Keun Wong yang telah menjadi Islam dan memiliki nama Abdul Nasir.
Dari pernikahan mereka memiliki empat orang anak yang terdiri dari dua putri dan dua putra di mana salah satu putrinya mengikuti jejaknya sebagai dokter.
Ia adalah alumni SMP Negeri 5 Yogyakarta, SMA Negeri 1 Yogyakarta, Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada, Universitas Dundee dan Universitas New South Wales.
Ia menyelesaikan pendidikan dokter spesialis di bidang Obstetri Ginekologi dan dilanjutkan dengan menyelesaikan pendidikan subspesialis (Konsultan) di bidang Obstetri Ginekologi Sosial.[11]
Terkait LHKPN (Laporan Harta Kekayaan Pejabat Negara), per 31 Agustus 2022 beliau tercatat memiliki kekayaan sebesar Rp 29,2 milyar.
Ia bergabung menjadi dosen sekaligus dokter di Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada pada tahun 1990. Ia bergabung sebagai anggota departemen obstetrik dan ginekologi.
Ia menjadi dekan beberapa bulan setelah penobatannya sebagai guru besar (profesor) pada 21 April 2016 dengan judul “Pendidikan Kedokteran : Perkembangan dan Tantangan”.
[14][15] Sebelum menjadi dekan, posisinya adalah Wakil Dekan bidang Akademik, Kemahasiswaan, dan Alumni.
[14] Ia kemudian dilantik sebagai dekan untuk periode 2016-2021.
Ketika menjadi dekan, Ia membentuk kurikulum bagi dokter untuk pelayanan KB yang menjadi model pelatihan yang diangkat secara nasional dan diterapkan di Fakultas Kedokteran di Indonesia.[16]
Selain menjadi dekan, Ia juga menjabat sebagai Ketua INDOHUN (Indonesia One Health University Network) atau jaringan universitas yg memiliki fokus pada penerapan konsep One Health (kesehatan manusia, kesehatan hewan dan kesehatan lingkungan) di Indonesia.[13][17]
Ia pernah termasuk ke dalam 1000 ilmuan Indonesia versi Google Cendekia.
Ia maju sebagai calon Rektor Universitas Gadjah Mada periode 2022-2027 dengan dukungan dari beberapa rekan seperti beberapa dekan meskipun maju pada saat masih menjabat sebagai Dekan Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan.[20]
Ia terpilih sebagai Rektor Universitas Gadjah Mada periode 2022-2027 menggantikan Prof. Panut Mulyono dengan mengalahkan dua calon dari Fakultas Teknik yaitu Prof. Bambang Agus Kironoto dan Prof. Deendarlianto.
Salah satu program kerjanya adalah tidak ada mahasiswa yang putus kuliah akibat UKT (Uang Kuliah Tunggal) yang tinggi, tidak ada kasus kekerasan seksual dalam lingkungan kampus, serta menghasilkan 1.500 brief policy yang dapat digunakan masyarakat umum sehingga Universitas Gadjah Mada tidak hanya menjadi kampus menara gading tetapi kampus yang berguna bagi masyarakat sekitar melalui penelitian atau riset yang hilirisasi ke inovasi serta menyelesaikan persoalan yang dihadapi bangsa.
[20][21][22] Selain itu, Ia berkomitmen untuk memperkuat pendalaman dan penanaman jati diri UGM sebagai Universitas Pancasila, Universitas Nasional, Universitas Perjuangan, Universitas Kerakyatan, dan Universitas Pusat Kebudayaan di lingkungan internal serta menerapkannya di era modern.[16][20]
Ia juga berkomitmen untuk menjadikan UGM sebagai kampus yang bebas dari kekerasan seksual.
[23] Komitmen lainnya adalah menegakkan status UGM sebagai kampus perjuangan dan kampus Pancasila melalui menjaga kebhinekaan dan inklusivitas serta mewujudkan personalizing education dan education without borders.
Sumber: Tribun
Artikel Terkait
Jusuf Kalla Buka Suara Soeharto Jadi Pahlawan Nasional: Kita Harus Terima Kenyataan
Roy Suryo Ditahan, Ijazah Jokowi Akan Diuji di Sidang: Fakta Terbaru
Wacana Budi Arie Masuk Gerindra: Settingan Jokowi untuk Dua Periode Prabowo-Gibran?
Prabowo Ksatria: Tanggung Utang Kereta Cepat Whoosh, Bukti Sikap Negarawan