ANALIS: Menkes Budi Mau Jadi Kandidat Wapres Bersaing Dengan Anak Bos Besar, Gibran?

- Selasa, 20 Mei 2025 | 05:10 WIB
ANALIS: Menkes Budi Mau Jadi Kandidat Wapres Bersaing Dengan Anak Bos Besar, Gibran?




PARADAPOS.COM - Analis komunikasi politik Hendri Satrio (Hensa) menyoroti gaya komunikasi Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin yang kekinian jadi sorotan lantaran kerap menimbulkan kontroversi.


Menurutnya, pernyataan Budi belakangan ini menyerupai strategi politikus yang tengah mencari perhatian untuk Pemilu 2029.


“Pak Menkes ini mungkin sedang ‘bermain api’ dengan kontroversi-kontroversi ini. Ada yang bilang dia mau jadi kandidat wapres di 2029, bersaing dengan anak bos besar, mungkin anak Pak Jokowi, atau tokoh lain dari Jawa Barat,” kata Hensa kepada wartawan, dikutip Selasa (20/5/2025).


Ia menilai, Budi mungkin memiliki niat baik dalam menyampaikan pesan kesehatan, seperti soal ukuran celana atau hubungan gaji dengan kesehatan.


Namun, ia mengingatkan bahwa cara penyampaian yang kurang tepat dapat memicu salah paham di kalangan masyarakat.


“Saran saya buat Menkes, hati-hati dengan cara komunikasi. Kalau maksudnya baik, tapi penyampaiannya salah, ya sia-sia,” katanya.


Ia juga menekankan bahwa Presiden Prabowo Subianto tidak menyukai menteri yang memicu kegaduhan serta gagal menjaga hubungan baik dengan pemangku kepentingan.


Dalam konteks Budi, stakeholder utama adalah kalangan dokter dan tenaga kesehatan.


Hensa mencontohkan kasus Satrio Brodjonegoro, mantan Menteri Riset dan Teknologi yang dicopot setelah menghadapi protes dari jajarannya.


“Ini masalahnya, Presiden Prabowo itu tidak suka menteri yang bikin gaduh, apalagi yang tidak bisa menjaga hubungan baik dengan stakeholder. Buktinya, dulu ada menteri yang didemo anak buahnya sendiri, akhirnya diganti,” ujarnya.


Menurutnya, jika Budi terus melontarkan pernyataan kontroversial, posisinya sebagai Menteri Kesehatan berpotensi terancam.


“Mungkin dia paham bahwa sebagai figur politik viral nomor satu meski blunder, tapi jika terus membuat kontroversi, dan Pak Prabowo tak suka dengan jajarannya yang gaduh, saya melihat Menkes sudah di ujung tanduk,” pungkasnya.


Minta Tak Buat Gaduh


Sebelumnya, Anggota Komisi IX DPR RI Zainul Munasichin meminta Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin tidak membuat gaduh publik dengan pernyataannya yang kontroversial akhir-akhir ini.


Menurutnya, Budi sebaiknya lebih fokus pada peningkatan kinerja dan menyelesaikan berbagai persoalan yang ada.


Ada beberapa pernyataan Menkes Budi yang memunculkan kontroversi di tengah masyarakat. 


Yang terbaru Menkes menyebut bahwa orang yang bergaji Rp 15 juta pasti lebih sehat dan pintar dari pada orang yang bergaji Rp 5 juta.


"Jelas menimbulkan kontroversi. Pernyataan itu tidak penting dan tidak seharusnya disampaikan Menteri Kesehatan," kata Zainul kepada wartawan, dikutip Selasa (20/5/2025).


Ia mengatakan, pernyataan itu tidak tepat dan tidak sesuai dengan fakta yang ada. 


Terkait kesehatan misalnya, orang yang bergaji Rp 15 juta tidak menjamin lebih sehat dari orang yang berpenghasilan Rp 5 juta.


Banyak orang yang bergaji lebih kecil, jata dia, tapi lebih sehat dibanding orang yang memiliki penghasilan lebih besar. Jadi, orang yang bergaji besar tidak menjamin lebih sehat.


Mungkin, menurutnya, orang yang bergaji besar lebih mudah mendapatkan layanan kesehatan yang bagus, tapi tidak menjamin lebih sehat.


"Coba lihat masyarakat yang hidup desa. Banyak mereka yang kondisinya sehat, walaupun penghasilannya kecil," katanya.


Begitu juga soal kepintaran, Zainul mengatakan, tidak semua orang yang pintar itu bergaji besar.


Banyak orang yang pintar secara akademik, tapi penghasilan mereka rendah. 


Apalagi dalam kondisi seperti ini dimana banyak pemutusan hubungan kerja (PHK), sehingga sulit mencari kerja.


Sebaliknya, ada orang yang biasa saja dalam kepintaran akademik, tapi mereka bisa menjadi orang kaya dengan penghasilan besar.


Banyak orang yang biasa saja dalam akademik, tapi mereka menjadi pengusaha.


"Jadi apa yang dikatakan Menkes Budi itu tidak tepat. Fakta di lapangan menunjukkan hal yang berbeda," pungkasnya.


Sebelumnya, Menkes Budi juga menyatakan bahwa pria dengan ukuran celana jeans di atas 32-33 cenderung mengalami obesitas dan berisiko lebih cepat meninggal dunia. Pernyataan itu juga menimbulkan polemik di tengah masyarakat.


Terbaru Menkes Budi juga bilang orang yang penghasilannya Rp15 juta per bulan pasti kondisinya lebih sehat dan pintar dibandingkan dengan mereka yang hanya gaji Rp5 juta.


Sumber: Suara

Komentar