Kata Mahfud, pernyataan Budi Arie yang menyebut bahwa Adhi adalah ahli IT dan langsung digunakannya sebagai tenaga ahli, menunjukkan lemahnya proses verifikasi dan seleksi pejabat di lingkungan kementerian.
“Jawabannya kan enteng aja tuh si Budi Arie, dia ngaku ahli IT dan dia saya pakai. Masa gitu cara ngangkat pejabat? Kan ada prosedurnya," cetusnya.
Mahfud menyatakan bahwa karena posisi Budi Arie sebagai Menteri, maka ia seharusnya memikul tanggung jawab atas aktivitas yang terjadi di bawah struktur kementeriannya.
"Padahal dia Menteri, berarti dia harus bertanggungjawab. Dia ngangkat orang hanya karena mengaku ditempatkan lalu melakukan kejahatan," Mahfud menuturkan.
Mahfud bilang, dugaan keterlibatan Budi Arie bukan merupakan fitnah, melainkan analisis yang didasarkan pada fakta dan logika tanggung jawab jabatan.
"Patut diduga kalau saya, diduga keras, bahwa Budi Arie itu terlibat di situ. Atau sekurang-kurangnya dia memfasilitasi orang melakukan itu. Sehingga berarti bersama dia melakukan itu. Lah ini bukan fitnah dong," kuncinya.
Sumber: Fajar
Artikel Terkait
Gibran dan Polemik Ijazah: Masalah yang Tak Boleh Lagi Dibiarkan!
Prabowo Tunjuk Zulhas Gantikan Luhut, Ini Alasan Strategis di Baliknya
Purbaya Tolak Perintah Dedi Mulyadi: Diduga Ada yang Tidak Jujur dari Anak Buahnya?
Rocky Gerung Beberkan Potensi Pidana Jokowi Terkait Dugaan Mark Up Proyek Kereta Cepat Whoosh