PARADAPOS.COM - Pakar Digital Forensik, Rismon Sianipar, menyebut bahwa Kasmudjo layak diberikan penghargaan setinggi-tingginya berkat kejujuran yang diperlihatkan.
Hal ini diungkapkan Rismon usai mengunjungi kediaman mantan Dosen Universitas Gadjah Mada (UGM) itu kemarin.
Blak-blakan, Rismon mengaku tidak menyangka bakal bertemu dengan Kasmudjo. Meskipun, pertemuan itu tidak berlangsung lama.
"Jadi kunjungan kemarin memang tidak disangka, tidak diduga bisa bertemu dengan pak Kasmudjo," ujar Rismon, Selasa (17/6/2025).
Kata Rismon, meskipun Kasmudjo nampak tertekan, tapi masih mampu berkata jujur kepada setiap orang yang mengunjunginya.
"Pak Kasmudjo walaupun terlihat banyak tekanan, tapi masih bisa berani jujur. Kita tidak tahu tekanan besar membuat beliau sampai seperti ini," sebutnya.
Rismon bilang, kejujuran Kasmudjo luar biasa, membantah bahwa dirinya sebagai pembimbing skripsi maupun pembimbing akademik Jokowi.
"Dengan tekanan yang luar biasa itu, pak Kasmudjo tetap bisa jujur, pantas dan layak jika pak Kasmudjo man of the year 2025 untuk kategori pahlawan kejujuran," tandasnya.
Sebelumnya, Kasmudjo membantah dengan tegas bahwa dirinya merupakan pembimbing Jokowi ketika kuliah.
“Itu salah! Nah itu yang salah!” demikian pernyataan itu keluar kepada Rismon Hasiolan Sianipar dalam video yang beredar.
Dari pertemuan tersebut terungkap fakta mengejutkan. Kasmudjo tegas bantah dirinya pembimbing skripsi maupun pembimbing akademik.
Kilas balik ke tahun 2017 di sebuah stasiun televisi nasional, Jokowi menyebut Kasmudjo sebagai pembimbing skripsinya. Tapi di kediamannya, Kasmudjo menyampaikan fakta berbeda.
“Harus di atas 50 tahun untuk jadi pembimbing skripsi, saya saat itu baru pangkat 3B,” sebutnya.
“Saya bukan dosen pembimbing akademik. Saya tahu itu tidak boleh. Masih muda,” kuncinya.
Sumber: Fajar
Artikel Terkait
Bukan Tidak Mungkin Anies Bakal Gantikan Wapres Gibran, Prabowo Mau?
Adu Rekam Jejak Muzakir Manaf dan Bobby Nasution, Eks Panglima GAM vs Pebisnis!
Akhirnya Bobby Buka Suara Soal Teror Bom Pesawat Saudi Airlines
Luhut Parlinggoman: Pengembalian Empat Pulau Bukti No Viral No Justice!