Gibran Center menekankan bahwa organisasi mahasiswa seperti HMI seharusnya berada di garda depan menjaga nilai-nilai objektivitas dan konstitusionalisme, bukan menjadi alat agitasi kelompok-kelompok yang kalah secara politik.
Illank juga menyinggung bahwa sikap PB HMI ini menunjukkan degradasi arah gerakan mahasiswa yang hari ini terjebak dalam manuver elite dan kehilangan posisi strategis sebagai kekuatan moral bangsa.
“Kami menghargai perbedaan pendapat, tapi organisasi seperti HMI harus tampil elegan, berbicara berdasarkan fakta hukum dan data, bukan ikut-ikutan dalam arus politik kekuasaan yang sedang cari panggung,” pungkasnya.
Gibran Center Sulsel menyerukan kepada seluruh elemen pemuda dan mahasiswa agar tetap menjaga integritas gerakan, serta tidak mudah diseret dalam pusaran konflik politik yang tidak berdasar hukum.
Senada itu, Ketua Gibran Center Sulsel Taufik Hidayat juga merespons keras pernyataan dari PB HMI soal usulan pemakzulan Wapres Gibran.
“Ini tentu menciderai konstitusi dimana kita ketahui pemakzulan dilakukan apabila ada kesalahan besar dilakukan Wapres, pertanyaannya apa yang dilakukan? Apakah ada kasus yang melibatkannya.” tanya Taufik saat dihubungi.
Seharusnya lanjut dia, PB HMI bisa mengambil sikap objektif untuk menilai pemerintahan Prabowo-Gibran.
“HMI lembaga mahasiswa yang besar, perjalanan mereka didunia politik, pemerintahan sudah tuntas. Pernyataan yang muncul soal usulan pemakzulan tentu bagi kita menciderai lembaga hijau hitam.” tambahnya.
Sumber: IdeaTimes
Artikel Terkait
Menkeu Sri Mulyani Tegas: Tanggung Jawab Saya Hanya kepada Presiden, Bukan yang Lain!
Eks KSAU Dukung Penolakan Menkeu Bayar Utang Kereta Cepat, Warisan Proyek Jokowi yang Bikin Geger
Prabowo Beberkan Skala MBR: Cukup Beri Makan Penduduk 7 Kali Singapura
Prabowo Presiden, Tanpa Wapres: Langkah Berani atau Risiko Fatal?