Bahlil Klarifikasi Isu Gibran Tak Salaman: Salah Ambil Gambar Itu!

- Senin, 11 Agustus 2025 | 10:55 WIB
Bahlil Klarifikasi Isu Gibran Tak Salaman: Salah Ambil Gambar Itu!



PARADAPOS.COM -Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia membantah anggapan bahwa Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka mengabaikannya saat Upacara Gelar Pasukan Operasional dan Kehormatan Militer di Pusdiklatpassus, Batujajar, Bandung Barat, Minggu, 10 Agustus 2025. 

Isu ini mencuat setelah beredar video yang menunjukkan Gibran tidak menyalami Bahlil saat tiba di lokasi upacara. 

Dalam rekaman itu, Gibran tampak menyalami sejumlah pejabat TNI, seperti KSAD Jenderal Maruli Simanjuntak dan KSAU Marsekal Tonny Harjono, sementara Bahlil hanya terlihat melirik.




Menanggapi hal itu, Bahlil menegaskan tidak ada masalah dengan Gibran. Menurutnya, framing video yang beredar tidak sesuai kenyataan.

Ia menjelaskan bahwa hubungannya dengan Gibran baik-baik saja, apalagi keduanya melakukan perjalanan pulang dan pergi dengan kereta  yang sama yakni Whoosh.

“Salah ambil gambar itu. Orang saya satu kereta sama Mas Gibran. Saya datang satu kereta Whoosh dengan Mas Wapres, pulangnya juga satu kereta, duduk bersebelahan malahan," ujar Bahlil usai menemui Presiden Prabowo Subianto di Istana Merdeka, Jakarta, Senin, 11 Agustus 2025. 

Bahlil juga mengaku heran dengan pemberitaan yang membesar-besarkan momen tersebut. 

"Kok ada aja berita nggak berkualitas gitu loh,” tambahnya. 

Sebelumnya, momen tak salaman ini menjadi sorotan publik karena dianggap bertolak belakang dengan sikap Bahlil di masa lalu. 

Saat Rapat Kabinet perdana pemerintahan Prabowo-Gibran pada Oktober 2024, Bahlil bahkan sempat mencium tangan Gibran, sikap yang tidak ia tunjukkan saat bersalaman dengan Presiden Prabowo.

Selain itu, kejadian ini mengingatkan publik pada momen dua bulan lalu ketika Prabowo tak membalas uluran tangan Bahlil sebelum berangkat ke Singapura.

Di tengah sorotan tersebut, Bahlil juga sedang diterpa isu politik internal Golkar. Sejumlah pihak mendorong Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) untuk mengganti dirinya dari kursi Ketua Umum Golkar.

Sumber: RMOL 

Komentar