Efriza menambahkan, Kapolri mendatang juga harus memiliki kepekaan sosial dan kemampuan komunikasi politik yang baik untuk memperbaiki citra kepolisian yang kerap dianggap sebagai alat kekuasaan.
"Presiden harus memastikan calon Kapolri disamping memiliki kompetensi teknis dan kepemimpinan yang kuat, tetapi juga mampu merawat kepercayaan publik serta menjaga stabilitas keamanan nasional," tambahnya.
Berdasarkan rumor yang beredar, dua nama jenderal bintang tiga dikabarkan muncul menjadi kandidat utama, yakni Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Pol Dedi Prasetyo.
Latar Belakang Kontras
Keduanya memiliki rekam jejak yang kontras.
Komjen Suyudi Ario Seto merupakan lulusan Akpol 1994 dan baru saja dilantik Prabowo sebagai Kepala BNN pada 25 Agustus 2025.
Ia dikenal sebagai jenderal dengan pengalaman panjang di bidang reserse dan sering menangani kasus-kasus besar.
Kemudian, Komjen Pol Dedi Prasetyo merupakan Lulusan Akpol 1990. Sosoknya dikenal luas di dunia akademik dan menyandang gelar profesor.
Statusnya sebagai guru besar menjadikannya salah satu jenderal Polri dengan profil intelektual yang kuat.
Sumber: Suara
Artikel Terkait
Kritik Prabowo Soal Wisata Bencana: Sinyal Tegas Konsolidasi Kabinet dan Makna Politiknya
Said Didu Peringatkan Prabowo Soal Kudeta Sunyi & Sindir Aturan Kapolri Listyo Sigit
Presiden Prabowo Larang Pejabat Wisata Bencana: Teguran Keras di Sidang Kabinet
Pembalakan Liar Sumatera: Desakan Usut Aktor Intelektual Pemicu Banjir Bandang