Pengamat: Kelakuan Pamer Barang Mewah Keluarga Jokowi Bisa Munculkan Amuk Massa Seperti di Nepal!

- Rabu, 17 September 2025 | 07:15 WIB
Pengamat: Kelakuan Pamer Barang Mewah Keluarga Jokowi Bisa Munculkan Amuk Massa Seperti di Nepal!

PARADAPOS.COM - Pengamat politik dan hukum, Muslim Arbi, melontarkan kritik keras terhadap gaya hidup keluarga mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang dinilainya kian gemerlap. 


Dalam keterangannya, Muslim menilai aksi pamer barang mewah oleh keluarga Jokowi berpotensi memantik kemarahan publik, bahkan menyinggung peristiwa amuk massa seperti yang pernah terjadi di Nepal.


Menurut Muslim Arbi, citra kesederhanaan yang selama ini melekat pada keluarga Jokowi mulai dipertanyakan publik. 


Ia menyoroti penampilan Iriana Jokowi, istri mantan presiden, yang diketahui mengenakan tas berharga fantastis. 


“Tas yang dibawa Ibu Iriana bukan sekadar pelengkap busana, harganya disebut-sebut sangat tinggi, sesuatu yang kontras dengan citra sederhana yang selama ini ditampilkan,” ujarnya, Rabu (17/9/2025).


Tidak hanya itu, Muslim juga menyoroti Selvi Ananda, istri Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka


Selvi tampak mengenakan kalung berlian bernilai ratusan juta rupiah, serta jam tangan dan tas yang tak kalah mewah.


“Publik tentu memperhatikan setiap detail penampilan keluarga pemimpin negara, apalagi ketika nilai barang-barang yang dikenakan mencapai ratusan juta hingga miliaran,” imbuh Muslim.


Sorotan serupa diarahkan kepada Erina Sofia Gudono, istri Kaesang Pangarep, yang disebut tak kalah menonjol dalam menampilkan barang-barang mahal. 


Muslim menilai, gaya hidup yang dianggap hedonistik itu sangat bertolak belakang dengan kesan bersahaja yang menjadi citra kuat Jokowi selama dua periode kepemimpinannya. 


“Rakyat dulu melihat Jokowi sebagai sosok sederhana, bahkan dari keluarga biasa. Ketika sekarang gaya hidup keluarganya berubah drastis, wajar jika muncul kekecewaan,” tuturnya.


Muslim Arbi kemudian mengaitkan fenomena ini dengan pengalaman sejarah di Nepal. 


Ia mengingatkan, ketimpangan dan kesenjangan sosial yang mencolok pernah memicu kemarahan rakyat di negara Himalaya tersebut. 

Halaman:

Komentar