Analisis Teknikal Saham Rokok
Dari sisi teknikal, Michael melihat pola penguatan mulai terbentuk:
- HMSP membentuk chart pattern cup and handle dengan target Rp1.200
- GGRM berada pada pola Elliott Wave stage 3 dengan potensi mencapai Rp20.000
- WIIM berpotensi menuju level Rp2.000
Kinerja Keuangan Emiten Rokok Kuartal III-2025
HM Sampoerna (HMSP)
HMSP membukukan laba bersih Rp4,5 triliun selama 9M 2025, turun 14 persen YoY. Namun pada kuartal ketiga, laba bersih melonjak menjadi Rp2,4 triliun dari hanya Rp210 miliar pada kuartal sebelumnya. Margin laba usaha naik ke 10,4 persen dari 7,8 persen setahun sebelumnya.
Wismilak Inti Makmur (WIIM)
WIIM mencatat pertumbuhan lebih kuat dengan laba bersih 9M25 mencapai Rp285 miliar (naik 37 persen YoY). Lonjakan 127 persen terjadi pada kuartal ketiga menjadi Rp137 miliar, didorong kenaikan pendapatan 43 persen YoY pada 3Q25.
Gudang Garam (GGRM)
GGRM membukukan laba bersih Rp990 miliar pada kuartal III-2025, melonjak tajam dibanding kuartal sebelumnya Rp13 miliar. Kenaikan harga jual rata-rata sekitar 4 persen dan efisiensi beban penjualan berhasil mendorong margin laba usaha naik ke 6 persen.
Indonesian Tobacco (ITIC)
ITIC menunjukkan perbaikan tipis dengan laba bersih Rp9 miliar pada 3Q25, naik 7,27 persen YoY. Emiten ini juga mencatat arus kas operasi positif Rp15 miliar dan free cash flow Rp14 miliar.
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.
Artikel Terkait
BSDE Catat Laba Bersih Turun 49% di 2025, Tapi Prapenjualan Tembus Rp7,1 Triliun
10 Saham Paling Aktif di BEI 27-31 Oktober 2025: Data & Analisis
Daftar Magang Nasional Batch 2 Kemnaker 2025: 80.000 Kuota untuk Fresh Graduate
Proyeksi IHSG Pekan Depan: Potensi Menguat ke 8.354 & Rekomendasi Saham BRMS, ISAT, PANI, SSMS