Dukungan Stimulus Pemerintah
Program bantuan sosial tunai pemerintah senilai Rp31,9 triliun untuk 35,4 juta penerima diperkirakan akan mengerek daya beli masyarakat. Indo Premier Sekuritas menilai bantuan tunai lebih efektif dibanding non-tunai dalam mendorong konsumsi.
Momentum ini diperkuat dengan persiapan Lebaran 2026 yang jatuh lebih awal, sehingga penjualan barang konsumsi diperkirakan menguat pada akhir tahun.
Prospek dan Risiko Investasi Saham Consumer Goods
Dari sisi valuasi, sektor konsumsi berada di level menarik dengan P/E forward 13,2x, di bawah rata-rata lima tahun. Tekanan biaya bahan baku juga mereda dengan penurunan harga kopi, kakao, gula, dan minyak mentah.
Namun, analis mengingatkan pentingnya kehati-hatian. CGS International menyoroti risiko PHK lanjutan dan realisasi belanja pemerintah yang lambat. Indo Premier dan CGSI sama-sama mempertahankan rekomendasi neutral untuk sektor ini.
Untuk investor yang tetap ingin mengeksposur portofolio ke saham consumer goods, pilihan utama analis meliputi: UNVR, KLBF, MYOR, ICBP, AMRT, CMRY, dan MAPI.
Disclaimer: Keputusan investasi sepenuhnya menjadi tanggung jawab investor.
Artikel Terkait
Kredit Perumahan Mandek, Menteri Keuangan Khawatirkan Daya Beli Masyarakat
Bursa Asia Anjlok: Penyebab, Dampak ke Indonesia, dan Prediksi ke Depan
Analisis IHSG Hari Ini: Proyeksi 8.150-8.350 Dipicu Data Ekonomi Q3 2025 & Rebalancing MSCI
Semangat Cokroaminoto & Program Koperasi Desa Merah Putih: Strategi Menkop Ferry Bangun Ekonomi Umat