Sering Disebut di Debat Cawapres, Antara Nikel dan LFP, Mana yang Lebih Baik?

- Selasa, 23 Januari 2024 | 05:00 WIB
Sering Disebut di Debat Cawapres, Antara Nikel dan LFP, Mana yang Lebih Baik?

Elon Musk, dalam sebuah wawancara pada 2021, sempat mengungkapkan keprihatinan akan ketersediaan nikel dalam jangka panjang.

Keprihatinan tersebut mendorong Tesla untuk mulai mempertimbangkan LFP, lithium ferrophosphate, sebagai alternatif yang lebih berkelanjutan.

LFP bukanlah pendatang baru dalam industri baterai.

Selain harganya yang lebih terjangkau, baterai ini juga bebas kobalt, menjadikannya pilihan menarik terutama untuk model-model Tesla yang lebih terjangkau.

 

Baca Juga: Skandal Suap di MA, Bisnis Mobil Mewah dan Keterlibatan Pegawai Showroom Jadi Sorotan



Pergeseran ini bukan sekadar wacana, namun sudah dimulai.

Gigafactory Shanghai telah sukses memproduksi Model 3 Standard Range Plus dengan menggunakan baterai LFP sejak Oktober 2020. Bahkan, model ini menjadi dasar bagi produksi di Eropa dan beberapa negara lainnya.

Mengapa Tesla Mempertimbangkan LFP?

Menurut laman Electrek, kekhawatiran Elon Musk terkait ketersediaan nikel jangka panjang menjadi pemicu utama untuk mempertimbangkan LFP.

Keuntungan utama LFP adalah harganya yang lebih rendah dan ketiadaan kobalt.

Ini memberikan keunggulan bagi Tesla dalam menciptakan model-model yang lebih terjangkau tanpa mengorbankan kinerja atau daya jangkau baterai.

Artikel ini telah lebih dulu tayang di: depok.hallo.id

Halaman:

Komentar