Di Pulau Jawa, yakni KEK Galang Batang, KEK Kendal, KEK Gresik, dan KEK Singhasari. Di wilayah lainnya di luar Sumatra dan Jawa yakni KEK Sorong, KEK Bitung, KEK Palu, KEK MBTK, KEK Nongsa, KEK Tanjung Kelayang, KEK Tanjung Lesung, KEK Lido, KEK Morotai, KEK Likupang, KEK Mandalika, KEK Kura-Kura Bali, dan KEK Sanur.
Ihwal kinerja KEK, Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) melaporkan bahwa hasilnya jelang tutup tahun 2023 cukup memuaskan. Investasi senilai Rp62,9 triliun dari target Rp62,2 triliun berhasil didatangkan.
“Kinerja KEK, kami nilai cukup baik,” ujar Plt Sekretaris Jenderal Dewan Nasional KEK Susiwijono Moegiarso, dalam Business Forum bertajuk “Peluang Bisnis dalam Sektor Manufaktur dan Sektor Pariwisata di Kawasan Ekonomi Khusus Indonesia” di Bangka Belitung, Rabu (13/12).
Berbekal dengan kinerja KEK yang cukup baik sepanjang 2023, Dewan Nasional KEK pun menaikkan target investasi di kawasan ekonomi khusus itu menjadi sebesar Rp64,5 triliun pada 2024. Target investasi ini meningkat 3,69 persen dibandingkan target pada tahun ini, sebesar Rp 62,2 triliun.
Susiwijono pun mengungkapkan, nilai investasi KEK yang didapatkan tersebut adalah investasi yang direalisasi dalam bentuk pembangunan fisik. Investor menanamkan modal di kawasan itu bukan hanya sebatas komitmen. "Investasi yang diukur itu benar-benar realisasi. Jadi bukan sebatas komitmen," kata Susiwijono.
Dia menambahkan keberadaan KEK tidak hanya meningkatkan investasi, namun juga membuka lapangan kerja bagi banyak masyarakat.
Namun demikian, pengembangan KEK juga tak terlepas dari sejumlah isu dan tantangan, seperti pemanfaatan tax holiday, isu keimigrasian atau ketenagakerjaan, dan isu pertanahan, serta tantangan terkait perizinan melalui online single submission (OSS).
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: mirrorpontianak.com
Artikel Terkait
Repower Asia (REAL) Catat Laba Rp398 Juta, Melonjak 43% di Tengah Transformasi Properti Digital
Waspada Koreksi IHSG November 2025: Analisis & Rekomendasi Saham (BBCA, BMRI)
Viral Isu Pertalite Bercampur Air di Jatim, Diduga Rekayasa Sistematis
Trump dan Xi Jinping di APEC 2025: Dampaknya bagi Indonesia dan Ekonomi Global