Menurut Budi, memiliki beberapa kolam sangat penting dalam usaha pembenihan dan pembesaran lele. Hal ini memudahkan dalam proses grading dan seleksi lele untuk memastikan ukurannya sesuai dengan kebutuhan konsumen.
"Banyak yang bilang kok kolamnya kecil-kecil? Padahal ini untuk menyeleksi lele dan memastikan ukurannya sesuai dengan kebutuhan konsumen," jelasnya.
Budi kini memasok benih lele kepada 21 orang dari Kelompok Sumber Makmur II. Dalam sebulan, ia mampu menghasilkan sekitar 75.000 ekor benih lele. Harga jualnya pun bervariasi tergantung ukuran.
Mulai dari Rp80.000-Rp90.000 per seribu ekor untuk ukuran 2-3 cm, hingga Rp30.000 per sekilo berisi 100 ekor untuk yang berukuran di atas 7 cm. Dalam hal pemasaran, Budi telah berhasil menampung ikan lele dari kelompoknya dan menjualnya langsung ke berbagai konsumen.
"Setiap minggu bisa 1,5-2 ton dari hasil teman-teman kelompok. Harga rata-rata biasanya kita Rp18.000/kg," tambah Budi.
Rencana ke depan, Budi memiliki mimpi untuk menggandeng perusahaan perikanan agar dapat memperluas jaringan distribusi produknya. Ia yakin dengan semakin luas serapan produk lele dari Pasuruan tentu akan berdampak pada meningkatnya motivasi pembudidaya ke depan, serta berdampak langsung pada perokonomian masyarakat.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: jawapos.com
Artikel Terkait
Kredit Perumahan Mandek, Menteri Keuangan Khawatirkan Daya Beli Masyarakat
Bursa Asia Anjlok: Penyebab, Dampak ke Indonesia, dan Prediksi ke Depan
Analisis IHSG Hari Ini: Proyeksi 8.150-8.350 Dipicu Data Ekonomi Q3 2025 & Rebalancing MSCI
Semangat Cokroaminoto & Program Koperasi Desa Merah Putih: Strategi Menkop Ferry Bangun Ekonomi Umat