Beban Produksi Terkendali dan Harga CPO yang Menguat
Meski beban pokok pendapatan naik 14 persen, terutama akibat biaya pembelian TBS dan biaya panen, kenaikan ini relatif terkendali. Peningkatan produktivitas berhasil menutupi kenaikan biaya produksi tersebut.
Harga CPO juga terus menunjukkan tren positif, didukung oleh pasokan minyak nabati global yang semakin menipis, yang memberikan angin segar bagi margin perusahaan.
Optimisme Prospek Bisnis Sawit TAPG
Perseroan menyatakan optimisme terhadap prospek CPO hingga akhir tahun 2025. Faktor pendukung utama adalah tanaman yang masih berada dalam usia produktif dan cuaca yang diperkirakan tetap baik.
Selain itu, pasokan global yang terbatas dan kebijakan biodiesel dari Pemerintah Indonesia diproyeksikan akan terus menguntungkan harga produk-produk TAPG seperti CPO, Palm Kernel (PK), dan Palm Kernel Oil (PKO). Meski demikian, perusahaan tetap mewaspadai risiko dari kebijakan tarif impor Amerika Serikat.
Dengan fondasi operasional yang kuat dan lingkungan eksternal yang mendukung, prospek PT Triputra Agro Persada Tbk (TAPG) untuk menyelesaikan tahun 2025 tampak cerah.
Artikel Terkait
Kredit Perumahan Mandek, Menteri Keuangan Khawatirkan Daya Beli Masyarakat
Bursa Asia Anjlok: Penyebab, Dampak ke Indonesia, dan Prediksi ke Depan
Analisis IHSG Hari Ini: Proyeksi 8.150-8.350 Dipicu Data Ekonomi Q3 2025 & Rebalancing MSCI
Semangat Cokroaminoto & Program Koperasi Desa Merah Putih: Strategi Menkop Ferry Bangun Ekonomi Umat