Tren Rohana dan Rojali: Fenomena Konsumen Hanya Tanya dan Jarang Beli di Kalangan Menengah Indonesia
Survei terbaru mengungkap tren Rohana (rombongan hanya nanya) dan Rojali (rombongan jarang beli) masih dominan dalam perilaku konsumen kelas menengah Indonesia. Data menunjukkan 3 dari 5 masyarakat kelas menengah mengaku pernah melakukan praktik ini dalam aktivitas belanja mereka.
Statistik Perilaku Konsumen Kelas Menengah
Berdasarkan survei KedaiKOPI tentang perilaku konsumsi dan daya beli masyarakat kelas menengah yang dilakukan pada 14-19 Oktober 2025, sebanyak 86,6% dari 932 responden mengaku pernah mengunjungi mal atau toko tanpa melakukan pembelian apapun. Hanya 13,4% responden yang menyatakan tidak pernah melakukan hal tersebut.
Alasan Utama Konsumen Tidak Melakukan Pembelian
Penelitian mengidentifikasi tiga alasan utama perilaku Rojali:
- Keinginan untuk jalan-jalan dan rekreasi
- Harga produk yang terlalu mahal
- Kurangnya promo atau diskon yang menarik
Menurut peneliti senior KedaiKOPI, Ashma Nur Afifah, "Destinasi mal dianggap sebagai tujuan untuk rekreasi dibanding berbelanja, namun juga ada faktor harga produk mahal atau promo/diskon yang kurang membantu sebagai alasan hanya berjalan-jalan di mal tanpa pembelian."
Kriteria Kelas Menengah dalam Survei
KedaiKOPI mendefinisikan masyarakat kelas menengah sebagai kelompok dengan pendapatan rata-rata Rp3 juta hingga Rp6 juta per bulan setelah dipotong pajak. Survei ini dilakukan menggunakan metode Online-Computerized Assisted Self Interview (CASI) terhadap responden dengan pengeluaran per kapita antara 2 juta hingga 9,9 juta per bulan.
Artikel Terkait
Kredit Perumahan Mandek, Menteri Keuangan Khawatirkan Daya Beli Masyarakat
Bursa Asia Anjlok: Penyebab, Dampak ke Indonesia, dan Prediksi ke Depan
Analisis IHSG Hari Ini: Proyeksi 8.150-8.350 Dipicu Data Ekonomi Q3 2025 & Rebalancing MSCI
Semangat Cokroaminoto & Program Koperasi Desa Merah Putih: Strategi Menkop Ferry Bangun Ekonomi Umat