Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menegaskan bahwa pertemuan Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping dalam KTT APEC 2025 di Gyeongju, Korea Selatan, menjadi momentum strategis bagi Indonesia. Pertemuan kedua pemimpin ekonomi terbesar dunia ini dinilai sebagai titik awal bagi kejelasan arah kebijakan tarif global.
Airlangga menyatakan bahwa dinamika politik ekonomi global akan berdampak langsung pada stabilitas perdagangan di kawasan Asia-Pasifik, termasuk Indonesia. "APEC ini menjadi penting karena baru saja Presiden Trump dan Presiden Xi Jinping bertemu. Bagi Indonesia, koridor tarif sudah mulai terlihat jelas," ungkapnya usai menyambut kedatangan Presiden Prabowo Subianto di Gyeongju.
Selain itu, Airlangga juga menyoroti berbagai kesepakatan yang dihasilkan dari KTT ASEAN di Malaysia. Ia menekankan bahwa integrasi ekonomi kawasan semakin nyata, didukung oleh komitmen kerja sama antara negara-negara ASEAN dan mitra eksternal, termasuk Korea Selatan.
Pada kesempatan yang sama, Airlangga mengungkapkan pertemuannya dengan Menteri Industri, Perdagangan, dan Energi Korea Selatan, Ahn Duk-geun, yang disebut Trump sebagai negosiator tangguh dalam isu tarif. "Korea sendiri telah menyepakati 15 persen, dan kita harus mengikuti arah tersebut," tambahnya.
 
                         
                                 
                                             
                                             
                                             
                                                 
                                                 
                                                 
                                                 
                                                 
                                                
Artikel Terkait
DPLK PertaLife Luncurkan Program DSKP: Solusi Kesehatan untuk Karyawan Pensiun
MyPertamina Fair 2025: Tukar Poin MyPertamina & Menangkan Grand Prize Yamaha R25, Vespa, iPhone 17
Indonesia Siapkan Lahan 15.000 Hektare untuk Proyek Pertanian Palestina di Kalimantan
Mentan Cabut Izin 190 Pengecer Pupuk: Langkah Tegas Hapus Mafia Pupuk & Lindungi Petani