Prabowo-Gibran Dianggap Berhasil Berantas Korupsi? Ada Fakta Pahit di Baliknya!

- Selasa, 17 Juni 2025 | 05:15 WIB
Prabowo-Gibran Dianggap Berhasil Berantas Korupsi? Ada Fakta Pahit di Baliknya!


Prabowo-Gibran Dianggap Berhasil Berantas Korupsi? Ada Fakta Pahit di Baliknya!


Upaya pemberantasan korupsi era Pemerintahan Prabowo-Gibran mendapatkan sentimen positif dari masyarakat. Survei Litbang Kompas terbaru menunjukkan tingginya tingkat kepuasan masyarakat terhadap pemberantasan korupsi di masa pemerintahan sekarang.


Kendati begitu, hasil survei itu tak serta merta dapat dijadikan alat ukur keberhasilan pemberantasan korupsi. Sebab masih banyak masalah yang harus dituntaskan, seperti upaya pemulihan keuangan negara hasil korupsi yang masih minim, dan rendahnya hukuman terhadap koruptor.


HASIL SURVEI Litbang Kompas yang dirilis pada 13 Juni 2025, menunjukkan 73,6 persen responden mengaku puas dengan pemberantasan korupsi pada era Prabowo-Gibran. 


Tingkat kepuasan itu terdiri dari 9,9 persen menjawab sangat puas, dan 63,7 persen mengaku puas. 


Sisanya, 22,4 persen responden mengaku tidak puas, 1,1 persen sangat tidak puas, dan 2,9 persen tidak memberikan jawaban.


Bersamaan dengan itu, tingkat keyakinan masyarakat terhadap upaya pemberantasan korupsi pada pemerintahan Prabowo-Gibran juga tergolong tinggi. 


Setidaknya, 78,3 persen responden menyatakan yakin Prabowo-Gibran mampu menuntaskan berbagai kasus korupsi. 


Tingkat keyakinan itu terdiri dari 7,0 persen sangat yakin, dan 71,3 persen menyatakan yakin. 


Sementara sisanya 17,7 persen tidak yakin, 1,1 persen sangat tidak yakin, dan 3,0 persen tidak menjawab.


Adapun kasus korupsi yang menarik perhatian publik yang ditindak selama masa pemerintahan Prabowo-Gibran seperti kasus BBM oplosan Pertamina sebanyak 85,7 persen, kasus minyak goreng 74,9 persen, kasus logam 35,4 persen, kasus korupsi bank daerah 26,9 persen. 


Dari empat kasus ini, mayoritas responden meyakini pemerintahan Prabowo-Gibran akan menuntaskannya.


Survei digelar Litbang Kompas pada 7-13 April 2025, melibatkan 1.200 responden dari 38 provinsi di Indonesia dengan cara tatap muka. Sampel diambil menggunakan metode multistage random sampling.


Peneliti Pusat Kajian Antikorupsi Universitas Gadjah Mada (Pukat UGM), Zaenur Rohman menilai, tingginya tingkat kepuasan masyarakat terhadap pemberantasan korupsi pada pemerintahan Prabowo-Gibran tak bisa dipisahkan dari upaya pencitraan yang dilakukan Prabowo.


"Antara persepsi dengan realita itu berjarak sangat biasa. Karena persepsi itu dibangun dengan pencitraan dan seterusnya," kata Zaenur, Senin 17 Juni 2025.


Hal itu dikaitkan Zaenur dengan sejumlah pidato Prabowo yang menunjukkan komitmennya dalam upaya pemberantasan korupsi. 


Seperti rencana Prabowo yang akan membangun penjara khusus koruptor di pulau terpencil agar tidak kabur.


"Saya akan bikin penjara yang sangat kokoh di suatu tempat yang terpencil. Mereka enggak bisa keluar malam hari. Kita akan cari pulau. Kalau mereka mau keluar, biar ketemu sama hiu," ujar Prabowo pada 13 Maret lalu.


Selain itu dalam pidatonya dihadapan ribuan pekerja pada peringatan Hari Buruh pada 1 Mei lalu, Prabowo menyatakan dukungan terhadap pengesahan rancangan Undang-Undang Perampasan Aset.


Halaman:

Komentar