PARADAPOS.COM - Gelombang kekerasan di internal Kepolisian Republik Indonesia (Polri) kembali menjadi sorotan tajam setelah kasus tewasnya Brigadir Nurhadi di Gili Trawangan.
Peristiwa ini bukanlah insiden tunggal, melainkan mata rantai dari serangkaian tragedi serupa yang mengindikasikan adanya masalah serius di dalam institusi.
Berikut adalah deretan kasus kelam "polisi bunuh polisi" yang mengguncang kepercayaan publik dalam beberapa tahun terakhir:
1. Brigadir Nurhadi
Kasus terbaru yang kembali membuka luka lama adalah tewasnya Brigadir Nurhadi di Gili Trawangan, Lombok, yang diduga kuat dibunuh oleh atasannya sendiri.
Polda NTB telah menetapkan tiga tersangka dalam kasus ini.
Terjadinya peristiwa ini di destinasi wisata kelas dunia menambah citra buruk dan menunjukkan bahwa masalah internal ini bisa meletup di mana saja dan kapan saja.
Kasus ini menjadi pengingat paling aktual bahwa ada sesuatu yang salah dalam relasi kuasa dan pembinaan personel di tubuh Polri.
2. Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat
Inilah kasus yang meruntuhkan kepercayaan publik terhadap Polri ke titik terendah.
Pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat (Brigadir J) pada Juli 2022 diotaki oleh atasannya langsung, seorang jenderal bintang dua yang saat itu menjabat sebagai Kadiv Propam, Ferdy Sambo.
Kasus ini bukan lagi sekadar kekerasan antarindividu, melainkan konspirasi kejahatan terorganisir dari dalam institusi untuk menutupi pembunuhan dengan skenario palsu tembak-menembak.
Kasus ini melibatkan puluhan perwira yang terseret dalam upaya obstruction of justice.
Artikel Terkait
Kejagung Bikin Heboh: Daripada Buron, Malah Memohon ke Pengacara Silvester, Ada Apa?
Hotman Paris Dibantah! JPU Tegaskan Ada Kerugian Negara dalam Kasus Korupsi Laptop Chromebook
Propam Usut Dugaan Perselingkuhan Anggota Brimob Polda Jabar, Ini Fakta-Faktanya!
KPK Selidiki Dapur Haji, Tak Hanya Kuota yang Diperiksa!