PARADAPOS.COM - Direktur Center for Budget Analysis (CBA), Uchok Sky Khadafi, meminta Kementerian Keuangan dan Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Peruri) transparan soal jumlah mesin percetakan uang yang beroperasi di Indonesia.
Pernyataan ini muncul setelah beredar dugaan bahwa uang mahar pernikahan Kaesang Pangarep dan Erina Gudono menggunakan pecahan rupiah dengan nomor seri yang dianggap terlalu “kebetulan”.
Uchok menyoroti tiga nomor seri pada pecahan Rp100 ribu yang disebut memiliki kaitan erat dengan tanggal penting keluarga Kaesang.
Nomor seri tersebut adalah KSE101222 (tanggal pernikahan Kaesang-Erina, 10 Desember 2022), ESG111296 (tanggal lahir Erina, 11 Desember 1996), serta KSP251294 (tanggal lahir Kaesang, 25 Desember 1994).
“Mana mungkin nomor seri itu kebetulan? Hal ini menimbulkan dugaan bahwa ada pencetakan khusus. Karena itu, Peruri dan Kemenkeu harus memberikan penjelasan, takutnya ini adalah dugaan suap” tegas Uchok, Rabu (17/9/2025).
CBA juga mengklaim mendapat informasi bahwa Peruri memiliki mesin M1 dan M2 untuk percetakan resmi, sementara ada dugaan keberadaan mesin M3 dan M4 di institusi tertentu di luar Peruri.
“Kalau memang benar, hanya Peruri dan Kemenkeu yang bisa menjawab dugaan ini,” tambahnyanya.
Selain itu, Uchok menyinggung keterlibatan perusahaan tinta asal Swiss, SICPA, yang memasok tinta pengaman untuk uang di banyak negara.
Menurutnya, Indonesia juga perlu menyelidiki kemungkinan adanya kecurangan perusahaan tersebut dalam penyediaan tinta cetak uang.
Dilansir detikFinance, Sabtu (17/12/2022) Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia Erwin Haryono menjelaskan bahwa uang tersebut bukan dicetak secara khusus.
Artikel Terkait
Update Kasus Ijazah Jokowi: Gelar Perkara Segera Digelar, Satu Terlapor Belum Diperiksa
KPK Didorong Periksa Jokowi & Luhut di Kasus Whoosh, Begini Kata Pakar Hukum
Halim Kalla Belum Ditahan, Ini Kronologi Lengkap Kasus Korupsi PLTU Kalbar yang Rugikan Negara Rp 1,2 Triliun
Erwin Bantah OTT Kejari Bandung: Ini Faktanya