Dia menegaskan bahwa teknik itu memungkinkan pengamat memberikan koreksi tembakan seperti "kena 2 inci ke kiri" atau "atur windage ke kanan 0,5 mil."
"Ponsel itu tidak pernah diarahkan langsung ke belakangnya sampai dua isyarat tangan berbeda diberikan tepat sebelum tembakan mematikan dilepaskan," imbuhnya.
Namun sejumlah warganet lainnya menilai bahwa dugaan tersebut hanya cocoklogi dan kebetulan belaka.
Pihak berwenang sempat menahan seseorang usai insiden, tetapi kemudian dibebaskan setelah dipastikan bukan pelaku penembakan.
👇👇
BREAKING: 2 men standing behind Charlie Kirk look like they gave hand signals right before the shot went off.
pic.twitter.com/o8g4Wz92p0
Hingga kini pelaku penembakan masih dalam pengejaran pihak kepolisian dan belum teridentifikasi secara publik.
Kematian Kirk memicu kecaman dari berbagai pihak, termasuk dari politikus Partai Demokrat maupun Republik.
Presiden Donald Trump bahkan mengumumkan bahwa bendera Amerika Serikat akan dikibarkan setengah tiang sebagai bentuk penghormatan atas kematian aktivis berusia 31 tahun itu.
Acara di Utah Valley University itu merupakan bagian dari tur "The American Comeback Tour" yang digagas Kirk ke 14 kampus di seluruh Amerika Serikat.
Tur tersebut memiliki segmen "Prove Me Wrong" di mana Kirk biasanya berdebat secara langsung dengan para penonton.
Sumber: Suara
Artikel Terkait
Bomber B-1B Lancer AS Dekati Venezuela, CIA Pantau Pergerakan Maduro
Menteri AI Albania Hamil, Siap Lahirkan 83 Anak: Fakta atau Metafora?
Malaysia Minta Maaf, Nama Prabowo Disalah Sebut Jadi Jokowi di KTT ASEAN
Pakistan Beri Ultimatum ke Afghanistan: Damai Gagal, Perang Mengintai